Antares, Platform IoT Telkom Raih Sertifikasi Global

Sertifikasi untuk Andares diberikan oleh Dongho KIM direktur ICT Convergence Departement mewakili TTA Korea di acara OneM2M Ceremony Award. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - PT Telkom, Tbk melalui unit Media & Digital Departement (MDD) berhasil meraih sertifikasi global untuk platform Internet of Things (IoT) miliknya, Antares, dari OneM2M. Antares diharapkan dapat menjadi jembatan solusi IoT yang mendukung berbagai macam konektifitas bisnis IoT nasional.

Manager IoT Platform Developement PT Telkom Ibnu Alinursafa, Antares diberikan secara gratis kepada usaha rintisan digital (startup), pengembang program (developer), hingga akademisi dengan batasan transaksi harian 10.000 hits API.

“Selama ini, para pengembang menggunakan platform dari luar negeri, baik yang cuma-cuma maupun berbayar. Misalnya dari ThingSpeak dan Ubidots. Masalahnya ini tak sesuai dengan PP No 82 Kemenkominfo yang mensyaratkan data pengembang harus disimpan di dalam negeri,” katanya, Rabu (3/7/2019) di Jakarta.

Sertifikasi untuk Andares diberikan oleh Dongho KIM direktur ICT Convergence Departement mewakili TTA Korea di acara OneM2M Ceremony Award pada pertengahan Juni lalu. OneM2M sendiri beranggotakan 8 badan standar teknologi informasi komunikasi dengan 200 anggota dari seluruh dunia.

Menurut Ibnu, Antares selain sudah berstandar global dan sesuai regulasi, juga sangat bisa diandalkan. Sebab, platform ini  telah dikembangkan secara inhouse dan melalui proses pengujian yang ketat sejak tahun 2016 lalu oleh dirinya dan tujuh anggota timnya serta mulai disertifikasi selama 6 bulan sejak awal tahun ini.

“Mereka yang mengambil gratis platform kami pun tak ada kewajiban menjual layanannya nanti kepada Telkom. Bisa bebas kembangkan dan jual sendiri. Tapi sekira mau dijual, dikolaborasikan dengan kami pun bisa melalui program startup, Indigo, ataupun di luar program Indigo,” ungkapnya.

Ibnu menegaskan,  Telkom telah mencanangkan misi sosial dalam pemberian platform ini karena industri digital Indonesia baru saja berkembang. Jika sudah dibebani dengan banyak biaya di awal, justru menyulitkan untuk maju secara keseluruhan.

Bahkan, pihaknya juga tak menutup diri pada startup dan developer luar untuk menggunakan Antares. Berdasarkan data registrasi yang ada, sejak dirilis, sudah ada pengembang dari  beberapa negara sperti Jerman, Taiwan, China, dan Malaysia.

MDD berharap Antares bisa menjadi jembatan antara dalam solusi IoT yang mendukung berbagai macam konektifitas bisnis IoT yang berdasar pada infrastruktur yang sudah dipasang PT Telkom dalam skala nasional seperti narrow band IoT, Low-Power Wide-Area Network LoRa, dan infrastruktur lainnya.  Antares mendukung berbagai macam protokol yang umum digunakan untuk solusi IoT seperti MQTT, HTTP, websocket, dan CoAP disamping format data JSON dan XML. Selain itu, untuk memudahkan pengembang perangkat lunak dan keras disediakan pula library untuk Android dan microcontroller berbasis Arduiono.

Dalam sebulan ke depan, sambung Ibnu, pihaknya juga akan mensosialisasikan Antares kepada para pengembang pada 12 Digital Lounge (DiLO) PT Telkom yang tersebar di seluruh Indonesia. Contohnya di Bandung, Yogya, Makassar, Jakarta, Bogor, Padang, Balikpapan, Malang, hingga Banda Aceh.

“Selain untuk bisnis, Platform IoT Antares juga mendukung dunia pendidikan yang ada di Indonesia. Dengan sertifikasi OneM2M ini, instansi pendidikan tidak perlu ragu lagi memperkenalkan untuk keperluan edukasi siswanya. Para mahasiswa, peneliti, dan dosen yang tertarik IoT dapat menggunakan Antares sebagai sarana untuk memperdalam pemahaman secara cuma-cuma,” pungkasnya.

STEVY WIDIA

Exit mobile version