youngster.id - Aplikasi investasi digital Bibit.id meraih pendanaan lebih dari US$80 juta dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh GIC Private Limited (GIC). Putaran pendanaan ini diikuti pula oleh Prosus Ventures dan investor lain yang sebelumnya telah mendukung Bibit.
CEO & Co-founder Bibit Sigit Kouwagam mengatakan, pendanaan ini akan digunakan untuk meluncurkan produk dan layanan baru, mengembangkan teknologi, merekrut talenta-talenta terbaik di Indonesia serta memperkuat berbagai program edukasi keuangan dalam rangka menciptakan budaya sadar investasi di tengah masyarakat.
“Kami percaya bahwa setiap orang berhak atas masa depan yang lebih baik. Kami hadir untuk membantu masyarakat Indonesia berpartisipasi di pasar modal serta mencapai tujuan keuangan mereka dengan cara-cara investasi yang benar. Kami merasa sangat antusias menyambut GIC sebagai investor baru kami dan sangat senang atas para mitra investor yang selama ini mendukung kami untuk mengakselerasi misi ini,” kata Sigit dalam keterangan pers, Jumat (27/5/2022).
Stockbit meluncurkan Bibit di awal tahun 2019 dan mendapatkan pendanaan dari beberapa investor termasuk East Ventures.
Sebagai pionir aplikasi robo advisor reksa dana di Indonesia, Bibit terus berinovasi dalam produk dan layanannya untuk mendemokratisasikan investasi di pasar modal, sekaligus memungkinkan para penggunanya mendiversifikasikan investasi mereka ke dalam berbagai kelas aset.
Saat ini, Bibit telah membantu jutaan investor, yang sebagian besar merupakan generasi milenial dan investor pemula, di 500 kota di Indonesia untuk membangun portofolio investasi berdasarkan profil risiko dan tujuan keuangan mereka dengan cara-cara yang aman, sederhana, dan mudah.
Selama setahun terakhir, perusahaan telah mencatat beberapa pencapaian, di antaranya peluncuran Stockbit Sekuritas, fitur e-IPO yang memungkinkan pengguna berpartisipasi dalam proses IPO yang 100% online, peresmian Stockbit Academy sebagai sarana masyarakat belajar saham secara gratis dari para financial mentor yang sudah berpengalaman serta ditunjuk oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagai Mitra Distribusi (Midis) Penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di awal tahun 2022.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor reksa dana di Indonesia tumbuh sebesar 80,3% (YoY) dari 4,41 juta investor di bulan April 2021 menjadi 7,95 juta di bulan April 2022. Sementara itu, pada periode yang sama, jumlah investor saham meningkat 66,7% (YoY) dan telah menyentuh angka 3,83 juta investor.
Pertumbuhan ini utamanya disumbangkan oleh investor ritel, di mana lebih dari separuh investor ini menggunakan Bibit dan Stockbit sebagai aplikasi investasi. Terlepas dari pertumbuhan yang signifikan, perlu dicatat bahwa jumlah masyarakat yang berinvestasi di pasar modal masih berada di bawah angka 4% dari total populasi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post