youngster.id - Sejak kampanye #MakanTanpaSisa digulirkan pada tahun 2020, Bank DBS Indonesia terus mendorong upaya advokasi dan publisitas untuk membangkitkan kesadaran publik tentang masalah sampah makanan, menjalankan kegiatan internal untuk melibatkan karyawan dalam mengurangi sampah makanan. Termasuk bermitra dengan organisasi yang memiliki misi untuk meningkatkan upaya pengurangan sampah makanan.
Hasilnya, tahun ini Bank DBS Indonesia mencatatkan 20 ton food impact atau sampah makanan yang berhasil diselamatkan dengan didaur ulang atau didistribusikan kembali, bekerja sama dengan berbagai pihak baik dari wirausaha sosial, LSM, nasabah dan karyawan Bank DBS Indonesia.
“Kami sangat bangga atas pencapaian yang dihasilkan dari prakarsa TZFW yang telah berhasil mencapai sekitar 20 ton food impact, naik dari tahun lalu sebesar 11,8 ton,” klaim Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia, dalam keterangan pers (25/11/2021).
Selain itu, DBS juga berkolaborasi dengan Foodbank of Indonesia (FOI) untuk mengumpulkan bahan pangan dari supermarket dan toko ritel yang memiliki pasokan berlebih (surplus) untuk distribusikan kepada keluarga yang terdampak di 10 kota (Jakarta, Surabaya, Semarang, Solo, Jogja, Malang, Cirebon, Pandeglang, Palembang dan Lampung). Kedua kegiatan ini menghasilkan setara 8,25 ton food impact.
“Kami berharap kampanye ini dapat memberikan dampak positif dan menginspirasi masyarakat untuk bersama-sama menuju Towards Zero Food Waste,” ucap Mona.
Hendro Utomo, CEO Foodbank of Indonesia menyebutkan, survey FOI di 14 kota, ada sekitar 27% anak-anak usia dini berangkat ke PAUD dalam keadaan lapar. Di pemukiman padat, angkanya bisa mencapai 40%. “Pandemi membuat situasi anak-anak lebih sulit lagi karena banyak keluarga kehilangan pencari nafkah dan daya beli orang tua menurun,” ucap Hendro.
Dalam Aksi 1.000 Bunda di 22 kota kabupaten, FOI bersama ribuan Bunda relawan membuka akses bagi lebih dari 40.000 anak-anak usia dini dengan memberikan makanan tambahan. Pada tahun 2020 ada lebih dari 300 ribu ton makanan diselamatkan dari kemubaziran.
“FOI bersama Bank DBS Indonesia mengajak masyarakat untuk lebih menghargai makanan dengan menghabiskan atau berbagi. Kita perangi kelaparan di sekitar kita, sekaligus merawat bumi dari krisis iklim,” pungkas Hendro.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post