youngster.id - Prospek bank digital di Indonesia masih menjanjikan. Bank Indonesia (BI) memproyeksi tren meningkatnya pengguna bank digital akan terus berlanjut pada 2025 dengan peningkatan sebesar 52,3% year on year (YoY), yang didorong oleh kenaikan volume transaksi BI-FAST sebesar 34,1%. Pencapaian positif juga ditunjukkan PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) yang meraih laba di tahun 2024.
Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Eri Budiono, mengungkapkan, BNC mencatat peningkatan kinerja operasional dan bisnis sepanjang tahun 2024.
“Kami bersyukur berhasil menutup tahun 2024 dengan mencatat laba Rp19,88 miliar, sebuah pencapaian yang membanggakan bagi Bank Neo Commerce. Fokus utama kami di tahun lalu, yaitu memperkuat fundamental bank, meningkatkan kualitas kredit, mempertahankan pendapatan bunga, serta menjalankan efisiensi operasional, telah membuahkan hasil yang positif,” katanya dikutip Jumat (28/3/2025).
Keberhasilan Bank dalam melakukan transformasi terlihat antara lain dari penurunan Rasio Kredit Bermasalah atau NPL net dari 0,95% di tahun 2023 menjadi 0,30% di akhir tahun 2024 dan penurunan rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 12,93%, dari 112,27% di tahun 2023 menjadi sebesar 99,34% di tahun 2024. Selain itu, tercatat perbaikan efisiensi dari sisi rasio beban operasional terhadap pendapatan bunga bersih atau cost to income ratio (CIR), yang mana posisi CIR turun menjadi 31,47% per Desember 2024 dari setahun sebelumnya 41,52%. Berbagai upaya ini, membuat Bank mampu mencatatkan laba di akhir tahun 2024 dari rugi sebesar Rp573 miliar di akhir tahun 2023.
“Penting bagi kami untuk memperkuat fundamental Bank dengan memerhatikan secara teliti berbagai aspek operasional perbankan, diantaranya dengan melakukan perbaikan tata kelola terutama dalam aspek kepatuhan dan pengelolaan kredit yang disalurkan. Ini untuk memastikan bahwa Bank kedepannya dapat melakukan strategi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan sehingga berbagai layanan untuk nasabah kami dan profitabilitas Bank dapat ditingkatkan,” jelas Eri.
BNC semakin fokus menerapkan kegiatan pengelolaan penyaluran kredit yang lebih selektif dan memberikan perhatian yang lebih besar lagi terhadap kualitasnya. Per 31 Desember 2024, BNC telah menyalurkan kredit sebesar Rp8,82 triliun, turun dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp10,78 triliun.
Dari sisi pendanaan, per 31 Desember 2024 perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNC mencapai Rp13,06 triliun, sedikit terjadi penyesuaian dari posisi yang sama sebelumnya di tahun 2023 sebesar Rp13,87 triliun, dengan cost of fund yang turun dari 6,22% menjadi 6,05%. Sementara itu, komposisi Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 67,53%, dengan tingkat CAR yang mengalami peningkatan menjadi 35,30% di posisi Desember 2024 dari 27,86% di posisi yang sama di tahun sebelumnya.
Berbagai hasil positif ini menunjukkan bahwa Bank Neo Commerce telah berada pada jalur yang tepat dalam melakukan transformasi finansial yang signifikan dan menjadi bank dengan layanan digital yang aman bagi masyarakat.
Sedangkan dari sisi total aset mengalami sedikit penurunan dari sebesar Rp18,17 triliun di Desember 2023, menjadi Rp17,41 triliun di Desember 2024. Di sepanjang tahun 2024, BNC berhasil mempertahankan tingkat Pendapatan Bunga Bersih (Net Interest Income/NII) BNC secara tahunan (yoy) di tahun 2024 sebesar Rp2,74 triliun, sedikit di bawah posisi yang sama di tahun 2023 yang sebesar Rp2,90 triliun.
Menurut Eri, di tahun 2025 ini, Bank Neo Commerce akan menitikberatkan pada pertumbuhan penyaluran kredit yang ditargetkan di kisaran 12% hingga 15%, fokus pada penyaluran kredit yang berkualitas untuk menjaga NPL tetap sehat, melakukan perluasan pasar dan diversifikasi segmen nasabah. Selain itu, BNC juga akan fokus untuk mengembangkan sektor dana murah (CASA), payroll, serta cash management sembari terus mempertahankan operasional perbankan yang sehat dan efisien.
“Bank Neo Commerce memiliki keunggulan kompetitif yaitu kecepatan dalam eksekusi sehingga kami memiliki berbagai layanan dan produk perbankan yang lebih lengkap tersedia di aplikasi neobank milik BNC. Kami akan memaksimalkannya dengan memberikan offering yang lebih bervariasi agar nasabah memiliki lebih banyak pilihan dan pada akhirnya semakin sering menggunakan berbagai produk perbankan yang tersedia,” pungkas Eri.
STEVY WIDIA
Discussion about this post