youngster.id - Investasi di pasar modal menjanjikan keuntungan berlimpah. Namun jika salah langkah, harga saham yang anjlok bisa menjadi pukulan telak yang menghancurkan kondisi finansial seorang investor. Lantas, seperti apakah cara menyusun portfolio saham yang baik?
Berikut beberapa tips cara menyusun portfolio saham yang baik bagi investor pemula di pasar modal agar mendapat keuntungan maksimal:
- Tidak Harus Selalu Mengikuti Teori
Bagi seseorang yang akan memulai terjun ke pasar modal, sudah menjadi hal yang wajar apabila langkah mereka berpijak pada teori-teori dalam dunia saham. Akan tetapi, pasar modal yang fluktuatif membentuk kondisi yang terkadang jauh dari gambaran-gambaran dalam buku. Cara menyusun portfolio saham memang ada teorinya, tapi belum tentu dapat diaplikasikan untuk setiap orang. Karena setiap orang punya preferensinya masing-masing.
Misalnya dalam menentukan jumlah ideal saham dalam portfolio seorang investor. Mengutip riset yang ditulis dalam buku berjudul “Modern Portfolio Theory and Investment Analysis” yang ditulis oleh Edwin J. Elton dan Martin J. Gruber, komposisi saham paling optimal berdasarkan standar deviasi dan profil resiko seorang investor berjumlah 30 saham.
Namun, tidak disarankan semua investor untuk serta merta mempraktekkannya. Beberapa hal seperti ketersediaan waktu, kemampuan untuk melakukan riset pasar, dan sumber daya yang dimiliki perlu menjadi pertimbangan akan jumlah saham yang siap dikelola oleh tiap-tiap investor.
- Tujuan Berinvestasi Saham
Setiap orang memiliki alasan tersendiri untuk terjun di pasar modal. Alasan inilah yang nantinya akan mempengaruhi strategi orang tersebut ketika berinvestasi di pasar modal. Ada yang semata-mata menjadikannya sebagai sumber pemasukan tambahan, namun ada juga yang menjadikannya sumber pemasukan utama. Belum lagi dengan profil resiko berbeda dari setiap investor, yang tentunya sangat mempengaruhi keputusan yang diambil.
Contohnya, ketika masih berusia 20 tahun, tentunya memiliki profil risiko berbeda dengan profil seorang pria paruh baya, kepala keluarga, dengan tanggungan istri dan anak-anaknya. Bagi seorang investor dengan karakter agresif, tentunya bisa mengambil langkah-langkah yang high risk dengan potensi high return. Namun bagi seseorang dengan tujuan investasi jangka pendek dan jangka menengah, disarankan untuk mengambil langkah investasi yang relatif stabil dan minim risiko.
- Alokasi Dana di Pasar Modal
Jika dua poin sebelumnya telah dijalankan, kini saatnya untuk mulai menjawab pertanyaan yang sesungguhnya: bagaimana cara efektif mengalokasikan dana di pasar modal untuk meraih keuntungan maksimal? Jika merujuk pada teori garis permukaan efisien (efficient frontier), yaitu teori grafik yang memberikan gambaran kombinasi aset-aset dalam menyusun portfolio, komposisi aset yang disarankan terdiri dari 75% saham dan 25% obligasi.
Namun saya sendiri mengambil pendekatan yang sedikit berbeda, yaitu memilih untuk mengalokasikan 70% pada saham, 30% pada cash yang difungsikan sebagai dana siaga jika harga saham yang dimiliki anjlok.
Terlepas dari tips tersebut, dibutuhkan kebijaksanaan dan kesadaran setiap investor akan konsekuensi yang mungkin terjadi. Keadaan pasar modal bersifat fluktuatif, yang tidak selalu menjanjikan keuntungan bertahan dalam waktu lama. Namun dengan bekal pengetahuan dan persiapan yang baik, potensi risiko yang terjadi tentu dapat diminimalisir. Jadi, sudah siap untuk mencoba terjun berinvestasi saham? (*ambs)
TIMOTHY RONALD – Co-founder Ternak Uang
Discussion about this post