youngster.id - Pemerintah terus mendorong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masuk ke ekostem digital. Namun hingga saat ini baru sekitar 13,7 juta atau 21% dari pelaku UMKM yang berhasil terhubung dengan ekosistem digital. Pemerintah menargetkan bisa menjaring 30 juta pelaku UMKM go digital pada 2024 mendatang.
“Saat ini baru sekitar 13,7 juta atau 21 persen. Setiap tahun minimun kita harus naikkan sekitar 5 juta usaha mikro untuk masuk ke pasar digital,” kata Teten Masduki Menteri Koperasi dan UKM dalam siaran pers, Rabu (4/8/2021).
Lebih lanjut, ia menyampaikan target transformasi digital oleh pemerintah terhadap pelaku UMKM tidak hanya sekadar mendorong masuknya UMKM ke platform digital, tetapi juga memberikan pendekatan yang komprehensif berbasis ekosistem agar lebih efektif. Dengan demikian, UMKM Indonesia bisa bertransformasi secara utuh.
“Artinya, dia bisa masuk on boarding bertahan lama di situ dan bisa makin produktif. Banyak yang sudah on boarding, tapi kapasitas produksinya terbatas dan kualitasnya tidak bisa berdaya saing, maka tidak tahan lama,” paparnya.
Oleh sebab itu, Teten sangat mengapresiasi program gerakan Akselerasi Karya Rakyat (AKAR) Indonesia yang diinisiasi oleh platform e-commerce Lazada yang menutup akses impor tiga klaster besar perdagangan guna melindungi UMKM domestik dari serangan produk impor. Ketiga klaster tersebut mencakup tekstil dan fesyen, makanan dan minuman, serta kerajinan.
“Saya kira ini kabar gembira untuk UMKM kita. Saya percaya Lazada melalui gerakan AKAR sudah mempunyai pendekatan yang sama dengan kami. Dengan begitu, saya yakin bisa memberikan dampak yang positif untuk UMKM,” ujar Teten.
STEVY WIDIA
Discussion about this post