Bekraf dan Kadin Berkolaborasi Pembinaan Startup

Bekraf dan Kadin bekerjasama dalam program Karya Merah Putih. (Foto: Istimewa/Youngsters.id)

youngster.id - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bersama dengan organisasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), menandatangani nota kesepahaman untuk mendukung program pengembangan startup bernama Karya Merah Putih.

Melalui kerja sama tersebut, dua lembaga ini akan memaksimalkan potensi peserta program Karya Merah Putih melalui pendampingan dan pendayagunaan akses yang dimiliki Kadin maupun Bekraf. Kegiatan tersebut meliputi dukungan infrastruktur, akses ke permodalan, riset, kepengurusan legalitas hak kekayaan intelektual, dan kegiatan pemasaran. Bekraf dan Badan Inovasi Teknologi Startup Kadin akan mulai menyosialisasikan kriteria dan kurasi peserta dalam waktu dekat.

“Ini akan memberikan dukungan yang diperlukan agar program Karya Merah Putih dapat berdampak optimal kepada para pelaku industri kreatif berbasis digital,” ungkap Rosan Roeslani selaku Ketua Umum Kadin dalam siaran pers Rabu (26/7/2017).

Program pembinaan bagi startup pelaku ekonomi kreatif berbasis digital di Indonesia ini akan dibawahi oleh Badan Inovasi Teknologi Startup, yang merupakan bagian dari Kadin.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bekraf Triawan Munaf juga menyatakan dukungan pihaknya atas program Karya Merah Putih ini. Ia berharap dengan program ini pelaku startup nasional bisa terkumpul dalam satu wadah supaya bisa lebih maju dan tumbuh lebih signifikan.
Menurut dia, Bekraf juga telah mengupayakan langkah untuk membantu pertumbuhan startup tanah air melalui pendaftaran Bantuan Insentif Pemerintahan (BIP). Melalui program ini, Bekraf telah mengalokasikan total dana sebesar Rp10,8 miliar untuk program BIP. Setiap peserta akan diberikan modal sebesar Rp200 juta.

Berdasarkan survei Bekraf bersama dengan Badan Pusat Statistik di tahun 2016, industri ekonomi kreatif di Indonesia pada 2015 lalu tercatat menyumbangkan Rp 852 triliun kepada pendapatan domestik bruto (PDB) nasional, dengan total 15,9 juta tenaga kerja yang terserap.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version