youngster.id - Menggandeng CrediBook, Payfazz meluncurkan aplikasi Payfazz Buku sebagai aplikasi pencatatan keuangan digital yang bisa diakses melalui smartphone berbasis Android secara gratis. Targetnya, UMKM ritel memiliki catatan keuangan digital.
“Setiap level usaha, dari UMKM ritel hingga ke kelas besar, harus punya catatan keuangan. Dengan begitu, pelaku usaha di setiap segmen bisa menilai kondisi usaha, merancang langkah yang perlu diambil ke depannya, dan juga laporan keuangan pasti diminta kalau kita ingin mengajukan pinjaman modal usaha. Yang berbeda dari tiap kelas usaha biasanya hanya tingkat kerumitan pencatatannya saja. Aplikasi Payfazz Buku powered by CrediBook ini kami rancang untuk mudah sekali digunakan oleh pelaku UMKM, khususnya yang bergerak di sektor ritel. Ke depannya, dengan catatan keuangan yang lebih baik mudah-mudahan juga dapat mendorong porsi kredit perbankan untuk UMKM yang saat ini masih di angka 19,8%,” jelas Hendra Kwik, CEO & Co-Founder Payfazz.
Aplikasi Payfazz Buku memiliki tiga layanan utama yang dihadirkan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yakni pencatatan transaksi, utang dan piutang, serta pembayaran kebutuhan usaha antar bank. Selain dari ketiga fitur utama tersebut, Payfazz Buku juga dilengkapi dengan berbagai fitur lain yang membantu UMKM mengelola keuangan usahanya, seperti: pencatatan penjualan dan stok produk, laporan penjualan, manajemen hutang yang mencakup pencatatan, penagihan, terima pembayaran, serta kartu nama digital yang mendukung sarana promosi pelaku usaha. Kehadiran fitur-fitur ini diharapkan dapat mendorong produktivitas usaha kecil dalam menjaga kondisi keuangannya dengan lebih cepat dan mudah.
“CrediBook dan Payfazz ingin UMKM Indonesia segera naik kelas dengan masuk ke ekosistem digital. Sampai tahun 2020, data dari Kementerian Koperasi dan UKM, masih sekitar 21% atau sekitar 13,7 juta UMKM yang masuk ke ekosistem digital. Masih sangat banyak yang belum. Sebagai perusahaan rintisan asli Indonesia, kami ingin lebih banyak UMKM go-digital. Lewat Payfazz Buku, kami memfasilitasi pelaku UMKM masuk ke ekosistem digital dengan mudah melalui pencatatan keuangan usaha berbasis digital,” imbuh Gabriel Frans, CEO & Co-Founder CrediBook.
Diklaim Hendra, saat ini ada lebih dari 250.000 agen aktif Payfazz yang tersebar di seluruh Indonesia. Pertumbuhan jumlah agen yang bergerak ke arah positif menjadi peluang dalam merangkul lebih banyak UMKM ritel memanfaatkan aplikasi Payfazz Buku demi mempermudah pencatatan keuangan usaha sehari-hari. Aplikasi Payfazz Buku merupakan aplikasi yang terpisah dari Payfazz.
Digitalisasi UMKM pada segmen perdagangan wholesale (perdagangan besar) dan retail (perdagangan eceran) menjadi fokus dalam sinergi kedua perusahaan rintisan ini.
Ke depannya, sinergi CrediBook dan Payfazz akan terus berlanjut karena upaya digitalisasi UMKM bukanlah pekerjaan sederhana yang bisa dilakukan sendiri.
“Dengan bergabungnya resources serta capabilities CrediBook dan Payfazz, kami akan mengembangkan layanan-layanan digital inovatif yang benar-benar membantu mempermudah para pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya. Kami memiliki tanggung jawab untuk memberikan inovasi digital kepada para pengguna kami, CrediBook dengan lebih dari 500 ribu pengguna dan Payfazz dengan lebih dari 250 ribu agen aktif yang tersebar di Indonesia. Pengembangan layanan dan fitur terus kami lakukan untuk memperkuat ekosistem digital UMKM di Indonesia. Akan ada sejumlah inovasi digital lainnya yang segera kami hadirkan juga,” tutup Gabriel.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post