youngster.id - Sejalan dengan kondisi perlambatan ekonomi di Indonesia, banyak yang khawatir apakah mereka dapat mempertahankan pekerjaannya, namun ada juga yang justru karirnya melesat. Pertanyaannya, apakah kamu yakin dengan keamanan dan perkembangan karir kamu? Lalu bagaimana supaya dapat stand out di tempat bekerja sehingga justru perusahaan yang membutuhkanmu?
Untuk bisa melalui kondisi ini, diperlukan pola pikir untuk terus berkembang, berusaha memperkaya wawasan dan pastinya tak henti mengasah skill agar relevan serta update dengan tuntutan zaman. Hal ini nyatanya tak semudah membalikkan telapak tangan, karena tidak semua orang mengenal dirinya dan mengetahui pengembangan skill apa yang dibutuhkan agar ia bisa melalui tantangan masa kini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memilih bidang yang tidak hanya sesuai dengan minat dan bakat, tetapi juga memahami apa yang perlu kita tingkatkan agar dapat berkembang secara lebih tepat.
Menurut World Economic Forum, pada tahun 2025, sekitar 85 juta pekerjaan diprediksi akan tergantikan oleh otomasi. Namun, di sisi lain, sekitar 97 juta peran baru yang lebih adaptif terhadap teknologi juga diperkirakan akan muncul. Sehingga, pengembangan keterampilan yang tepat menjadi semakin penting untuk tetap kompetitif di era yang terus berubah ini.
Kurnia Indy Pratama, People Operations Manager Cakap, menyampaikan bahwa pada era digital ini tantangan untuk mengembangkan karir semakin besar. Selain hard skill, ada juga kemampuan soft skill yang harus diasah.
“Dari sudut pandang human capital edtech, pengembangan karir tidak hanya memandang sebatas kemampuan bekerja. Tapi juga mempertimbangkan banyak aspek seperti kemampuan memimpin, komunikasi dan negosiasi. Sehingga perusahaan akan lebih tertarik dengan seseorang yang terlihat ‘utuh’ yakni yang mengenal dirinya sehingga ia mengetahui apa saja yang perlu ia kembangkan,” ucap Indy, dikutip Minggu (11/8/2024).
Berikut adalah beberapa tips dan trik berkarir yang dapat membantu menghadapi tahun ini dengan percaya diri dan sukses. Pertama, kenali tujuan dan nilai diri secara personal. Hal ini dibutuhkan agar kita bisa merasakan apakah tujuan dan nilai kita sejalan dengan visi dan misi perusahaan. Ketika sejalan, pekerjaan akan terasa lebih bermakna dan secara otomatis kita akan mengevaluasi kelebihan dan kekurangan skill kita dalam mencapai tujuan tersebut. Hasilnya pun akan lebih berdampak tak hanya ke perusahaan, tapi juga dalam kepuasan kita bekerja.
Kedua, tentukan tujuan dan prioritas. Sebelum mulai meniti karir, pastikan memiliki tujuan yang jelas dan spesifik. Penelitian dari Harvard Business Review menemukan bahwa individu yang menetapkan tujuan spesifik, 10 kali lebih mungkin untuk sukses dalam karir mereka. Tentukan apa yang diinginkan dalam karir, seperti posisi, industri, atau level senioritas. Tujuan yang jelas akan membantu fokus dan membuat keputusan yang tepat. Buatlah rencana karir yang spesifik dan realistis sesuai prioritas mengenai pencapaian jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Tujuan-tujuan ini akan membantu Anda tetap fokus dan termotivasi dalam mengejar kemajuan karir. Untuk mempertajam tujuan, buatlah visualisasi dengan membuat potongan-potongan gambar hasil akhir yang kita inginkan. lalu, ditempelkan pada dinding atau cermin di kamar kita agar terlihat dan terus termotivasi setiap harinya.
Ketiga, membangun Personal Branding yang kuat. Dalam survei LinkedIn, 70% perekrut mengatakan bahwa reputasi online sangat mempengaruhi keputusan mereka dalam merekrut kandidat. Pengertian Personal Brand adalah apa yang orang ingat saat diri kita tidak ada. Dalam paham ini, bentuklah karakter dan kebiasaan sesuai dengan nilai diri dan hidup kita. Hal Ini mencakup apapun yang kalian lakukan baik saat dilihat ataupun tidak. Benih ini akan kita tuai, jika kita terus melakukannya secara konsisten dan kuat. Namun, tidak melupakan membangun reputasi melalui media sosial, penampilan profesional, serta cara berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Investasikan waktu untuk mengasah kemampuan komunikasi dan kepemimpinan Anda.
Keempat, pembelajaran berkelanjutan. Berdasarkan laporan McKinsey, 87% eksekutif global mengakui bahwa mereka sedang mengalami kekurangan tenaga kerja dengan keterampilan yang sesuai. Pendidikan formal mungkin telah selesai, namun belajar seumur hidup adalah kunci untuk bertahan dan maju dalam karier. Dalam dunia kerja yang dinamis, keterampilan harus terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar. Ikuti kursus upskilling, bergabung dengan workshop, atau dapatkan sertifikasi yang relevan dengan bidang yang sesuai untuk meningkatkan keterampilan teknis dan soft skill. Keterampilan seperti kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan kemampuan negosiasi berperan penting dalam kesuksesan.
Dengan menerapkan tips dan trik berkarir ini, Anda dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi tantangan dan peluang di sisa tahun 2024. Ingatlah, bahwa kesuksesan dalam karier bukanlah pencapaian sehari, tetapi hasil dari komitmen untuk terus belajar dan berkembang secara berkelanjutan. Jangan lupa untuk tetap belajar, berkembang, dan hargai diri sendiri.
STEVY WIDIA