youngster.id - Jika anda sedang mencari peluang usaha yang tidak pernah mengalami sepi pembeli, maka menjalankan bisnis kosmetik ini bisa menjadi pilihan. Bahkan bisnis ini berpotensi untuk menembus pasar global.
Hal ini dibuktikan oleh Livienne Russelia, CEO dan pendiri PT Cakra Daya Makmur (CDM) yang menaungi produk perawatan kecantikan bermerek Vienna. Produk yang telah hadir selama satu dekade ini kini mulai menembus pasar global.
“Persaingan pasar kosmetik di luar negeri cukup ketat, namun dengan mengedepankan kualitas dan keunikan maka produk Vienna berhasil menembus pasar ekspor. Apalagi persaingan produk herbalnya masih sedikit. Ini peluang yang sangat potensial,” kata Livienne saat ditemui Youngsters.id Senin (12/6/2017) di Jakarta.
Menurut dia, produk Vienna kini telah masuk ke sejumlah Negara di Asia, Eropa, Amerika hingga Afrika. Bahkan produk herbal dari Vienna berhasil masuk pasar Korea Selatan. “Setelah melalui berbagai tes yang ketat akhirnya produk kami berhasil masuk pasar Korea Selatan dan diterima masyarakat di sana,” ujar perempuan cantik asal Pontianak itu bangga.
Tak hanya itu, produk perawatan kulit seperti body lotion dan lulur dari Vienna juga berhasil masuk pasar Afrika terutama di Kamerun dan Nigeria.
Menurut Livienne, saat ini CDM memiliki 9 merek produk perawatan kecantikan dari ujung rambut hingga kaki. Mulai dari sampho hingga luluran, dari body scrub hingga masker bibir.
“Tentu pasar utama dan terbesar tetaplah di Indonesia. Kami menargetkan pengguna dari kelas C plus dan B dengan segmen usia 17-35 tahun,” ucapnya.
Produk perawatan kecantikan ini terbilang unik karena mengedepankan produk dengan bahan baku susu. Bahan ini diyakini selain mengandung khasiat bagi kulit juga aman digunakan untuk semua jenis kulit. Produk ini sudah mendpat sertifikasi Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB), penamaan produk, hingga sertifikasi Halal dari ISO 22716:2007 Cosmetic GMP oleh SGS dan LP MUI.
“Saya menyadari susu banyak memberi manfaat bagi kulit, dan sejak 10 tahun lalu kami konsisten memasukkan susu ini sebagai formula penting dalam setiap varian produk. Vienna juga merupakan brand pertama yang membuat produk perawatan kecantikan kulit yang mengandung susu di Indonesia,” ungkap Livienne.
Aneka produk kecantikan mulai dari luluran, body lotion, body scrup, masker hingga sabun mengandung susu kambing, susu sapi dan susu unta. Produk-produk ini juga telah dipasarkan di seluruh Indonesia lewat toko konvensional dan toko online.
Inovasi
Keberhasilan Livienne mengelola bisnis kecantikan ini tidak dari prinsip yang inovasi, continous improvement, integritas dan speed. Prinsip demikian, katanya, penting untuk memeroleh kepercayaan konsumen. Bahkan, ia tak segan memberikan reward pendapatan tinggi bagi karyawan berprestasi. “Saya santai tapi fokus. Itu (reward) agar karyawan setia dan punya team work untuk mengabdi ke perusahaan,” papar perempuan 4 Maret 1976 itu.
Bisnis ini dibangun sejak tahun 2002. Awalnya dia menjadi importir produk makanan dan kosmetika pada 2002 lewat bendera PT Cakra Daya Makmur. Perusahaan ini bergerak di bidang trading dan distribusi untuk produk impor food&beverage, personal care, dan lainnya.
Namun bisnis ini terpuruk di tahun 2006 pemerintah melahirkan kebijakan membatasi produk impor. “Saya rugi dan gulung tikar, walaupun bertahap. Dua tahun nganggur dan enggak kerja. Itu menjadi titik balik saya,” imbuhnya.
Livienne kembali bangkit dan mulai memikirkan usaha lain dengan sisa aset yang dimiliki. Berbekal pendidikan bidang kosmetik dari S2 Farmasi Kosmetika Universitas Pancasila, ia tetap memilih usaha bidang kosmetik. “Passion saya disini sih,” ujarnya sambil tertawa.
Usaha yang dimulai dari rumah ini kini telah berkembang pesat. Saat ini Livienne memimpin lebih dari 300 karyawan ini, dengan 10 cabang usaha dan satu pabrik di Tangerang. Dia juga meraih penghargaan Inspiring Woman di tahun 2015 dan Kartini Award di tahun 2016.
“Kami akan terus mengembangkan usaha baik di dalam dan luar negeri dan juga mengoptimalkan produk yang ada sehingga bisa diterima semua masyarakat,” pungkas Livienne.
STEVY WIDIA
Discussion about this post