Blibli Jaga Pertumbuhan Bisnis Dengan Ekosistem Perdagangan Omnichannel

Opsi green delivery di aplikasi Blibli. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - PT Global Digital Niaga Tbk atau dikenal sebagai e-commerce Blibli membukukan pendapatan neto senilai Rp 16,71 triliun pada tahun 2024. Jumlah tersebut mencerminkan pertumbuhan sebesar 13,59% dibandingkan raihan tahun 2023, yang kala itu tercatat senilai Rp 14,71 triliun.

Dengan raihan tersebut, Blibli menempati posisi 72 pada daftar Fortune Indonesia 100. Daftar ini menggunakan indikator jumlah pendapatan konsolidasian yang dibukukan pada tahun 2024.

Chief Corporate Officer & Investor Relations Blibli, Eric Winarta mengungkapkan capaian ini menegaskan konsistensi Blibli dalam menjaga pertumbuhan bisnis, sekaligus memperkuat kontribusinya terhadap perekonomian nasional.

“Pencapaian ini merupakan cerminan strategi dan komitmen Blibli dalam menghadirkan ekosistem perdagangan omnichannel dan gaya hidup yang tepercaya dan relevan bagi pelanggan, mitra usaha, maupun pemangku kepentingan. Kami bersyukur bisa kembali masuk dalam daftar bergengsi ini,” ungkap Eric dikutip dari keterangan pers, Senin (15/9/2025).

Memasuki tahun 2025, Blibli kembali menumbuhkan kinerja bisnisnya. Pendapatan neto Blibli mendaki 22,16% (yoy) dari Rp 7,85 triliun menjadi Rp 9,59 triliun pada semester I-2025. Blibli pun akan terus merespons kebutuhan pelanggan.

Blibli memperluas strategi omnichannel yang semakin terintegrasi, meliputi 223 toko fisik elektronik konsumen yang terdiri dari toko merek-tunggal seperti Samsung, Hello (Apple), dan Huawei, serta toko multi merek. Blibli juga memiliki 58 gerai supermarket premium melalui Ranch Market untuk memenuhi kebutuhan harian pelanggan.

Perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Djarum ini juga mempunyai 36 home and living experience centers yang dioperasikan oleh Dekoruma, sebuah platform retail, dan desain interior home and living omnichannel terkemuka. “Hal ini didukung juga dengan integrasi loyalitas dalam ekosistem melalui Blibli Tiket Rewards yang menghadirkan nilai tambah lintas layanan,” tandas Eric.

Pada daftar Fortune Indonesia 100 yang dirilis pada bulan Agustus 2025, sebuah perusahaan harus mencatatkan pendapatan yang melampaui capaian tahun sebelumnya. Secara kolektif, keseluruhan pendapatan perusahaan-perusahaan yang masuk ke dalam daftar ini berkontribusi sebesar 26,93% terhadap nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sepanjang 2024.

 

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version