youngster.id - Perilaku konsumen e-commerce di Indonesia sangatlah dinamis. Meski demikian, masyarakat Indonesia sudah melek belanja secara online, tetapi juga tidak meninggalkan berbelanja secara langsung lewat saluran offline. Pengukuran global dari NielsenIQ (NIQ) menyebut 71% masyarakat Indonesia menggunakan kedua saluran online dan offline (omnichannel) dalam berbelanja pada tahun 2023.
Kebiasaan berbelanja masyarakat yang memadukan saluran online dan offline menunjukkan adanya kebutuhan belanja secara omnichannel yang tinggi di tengah masyarakat Indonesia. Oleh karenanya, dibutuhkan inovasi yang berkelanjutan untuk hadirkan pengalaman omnichannel yang holistik.
Hal ini mendorong PT Global Digital Niaga Tbk dengan platform e-commerce Blibli Tiket terus berevolusi dari e-commerce menjadi omnichannel commerce.
“Selama 13 tahun, Blibli secara konsisten menghadirkan layanan belanja yang aman, menguntungkan dan berkelanjutan untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat Indonesia melalui inovasi beragam value-added services-nya sebagai enabler ekosistem perdagangan omnichannel Blibli Tiket,” kata David Michum Head of Value Added Service (VAS) Blibli dalam sebuah kesempatan.
Perjalanan Blibli dimulai pada tahun 2016 lewat peluncuran solusi Blibli InStore. Ini menjadi solusi atas kebutuhan pelanggan yang memiliki preferensi belanja offline namun dengan alat pembayaran yang lengkap dan promo yang beragam. Berdasarkan laporan tahunan Perseroan, Blibli InStore kini telah terintegrasi dengan lebih dari 8.900 mitra seller di lebih dari 14.000 lokasi di seluruh Indonesia. Adapun total transaksinya hingga saat ini disebut meningkat lebih dari 2.2 juta transaksi sejak tahun 2017.
Jaringan ritel Blibli yang saat ini semakin diperluas dengan penambahan 13 toko elektronik konsumen baru pada 1H/2024. Total Blibli mengoperasikan sebanyak 185 toko. Jaringan tersebut terdiri dari toko merek-tunggal seperti Samsung dan Hello (Apple Authorised Reseller), serta toko multi-merek seperti Blibli Store dan Tukar Tambah. Selain itu, Blibli juga mengelola 62 gerai supermarket premium (Ranch Market) dan 30 gerai home and living experience centers (Dekoruma) di seluruh Indonesia.
Setelah itu, Blibli menambah dua solusi baru yang semakin diminati saat ini, yakni layanan Click&Collect dan program Trade-In (Tukar Tambah). Click&Collect menawarkan fleksibilitas untuk pelanggan berbelanja secara online dan kemudian mengambil barangnya secara langsung. Fitur ini ditujukan pada pelanggan yang memiliki preferensi belanja online yang biasanya lebih cermat dalam membandingkan produk, memanfaatkan promo daring dan mencari kemudahan pembayaran namun sekaligus ingin melihat atau memilih langsung produknya secara offline dari toko.
Solusi Click&Collect saat ini didukung oleh lebih dari 2.500 mitra seller di lebih dari 10.100 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan total mencapai hampir 1,5 juta transaksi sejak 2018, Click&Collect mencatatkan tiga jenis produk terlaris berupa belanja kebutuhan harian di Bliblimart, tablet dan aksesori gadget, serta laptop.
Sementara untuk program Trade-In (Tukar Tambah), Blibli menawarkan pelanggan peluang menukar gadget dan produk elektronik rumah tangga lawas dengan produk baru secara lebih menguntungkan dan dijamin 100% orisinal. Antusiasme terhadap program ini cukup besar, yakni lebih dari 23,000 transaksi yang terjadi dari tahun 2019 hingga sekarang.
“Kami mau menciptakan akses dan fleksibilitas bagi konsumen dan seller yang menjadi mitra Blibli dengan menghadirkan pengalaman belanja yang seamless,” ujar David.
Blibli juga memiliki serangkaian solusi bernilai tambah lain yang tidak kalah bermanfaat. Beberapa diantaranya adalah program Blibli Mitra untuk pemberdayaan dan peningkatan kualitas toko kelontong tradisional di ekosistem digital, serta Fulfillment by Blibli (FBB) dan Fulfillment at Speed (FAS) yang memberikan solusi All in One untuk berbagai layanan fulfillment dan delivery.
Berpegang pada semangat #BisaJadiLebih, ekosistem Blibli Tiket terus berupaya hadirkan innovation for excellence yang berpusat pada pelanggan, seperti Blibli Tiket Rewards dengan unified membership pelanggan dapat mengakses ke seluruh platform dengan mudah, serta bisa mendapat dan menggunakan loyalty points secara daring dan luring dalam ekosistem Blibli Tiket Rewards.
Perusahaan yang baru terpilih menjadi bagian dari 100 perusahaan terbesar di Indonesia versi majalah Fortune Indonesia tahun 2024 baru saja kolaborasi dengan Singapore Airlines. Kerjasama ini untuk memberikan kemudahan konversi Blibli Tiket Rewards Poin menjadi KrisFlyer Miles bagi para traveler.
”Kolaborasi ini memungkinkan kami memperluas basis pelanggan kami di saluran online dan offline. Ke depannya, kami semakin antusias untuk menjajaki peluang kolaborasi positif, mendukung inisiatif yang berkelanjutan dan saling menguntungkan, serta meningkatkan program loyalitas kami agar pelanggan dapat terus terlibat dalam ekosistem omnichannel Blibli Tiket,” kata Soegianto Martanto Head of Membership and Loyalty di Blibli.
Blibli Tiket Rewards menawarkan tarif konversi eksklusif di Indonesia, yaitu 1 KrisFlyer Mile = 150 Blibli Tiket Rewards Poin (1 Blibli Tiket Rewards Poin = Rp1). Dari 24-30 September 2024, pelanggan dapat menukarkan 150 Blibli Tiket Rewards Poin menjadi 1 KrisFlyer Mile, dengan minimum 7.500 poin. Pelanggan dapat menukar poin mereka menjadi 50, 100, atau 1.000 KrisFlyer Miles, tergantung pada ketersediaan kuota miles saat penukaran. Alternatifnya, mereka dapat menukarkan poin dengan tarif reguler yaitu 450 Blibli Tiket Rewards Poin untuk 1 KrisFlyer Mile, tanpa batasan jumlah penukaran. Singapore Airlines saat ini melayani 110 destinasi di seluruh dunia.
”Kolaborasi ini akan mempermudah masyarakat Indonesia dalam merencanakan perjalanan, termasuk untuk membeli perlengkapan perjalanan dan menikmati lebih banyak fleksibilitas serta manfaat melalui program KrisFlyer Rewards,” kata Aloysius Aldi Partnership Manager di KrisFlyer Singapore Airlines.
STEVY WIDIA