youngster.id - Bisnis di bidang fashion terus tumbuh dan berkembang di Indonesia. Untuk dapat memenangkan pasar dan terus mengembangkan bisnis para pebisnis fashion brand lokal harus punya mental yang kuat dan konsisten dalam berkarya.
Demikian kiat dari Delly Fitriansyah, Founder dari Dobujack, brand fashion lokal yang tengah naik daun.
“Untuk sukses menjadi brand fashion lokal tak hanya butuh kerja keras, tetapi juga mental yang kuat dan konsistensi dalam menjalani usaha,” kata Delly dalam acara Media Seller Story,Shopee 10.10 Brands Festival, Selasa (4/10/2022).
Delly memulai bisnis Dobujack pada tahun 2004 di Bandung. Menariknya, sejak awal dia sudah fokus memperkenalkan tren fashion unisex untuk para pria hingga wanita dengan mengedepankan gaya kasual, simpel, nyaman, namun trendi. Melalui ragam produk Dobujack, Delly berupaya membawa warna baru dengan menghadirkan variasi produk yang berkualitas.
“Saya memang menyasar generasi muda yang memiliki spirit fashion penuh petualang. Strategi penjualan kami diawali secara offline dengan menitipkan produk pada toko-toko distro Bandung. Kemudian, ingin mendapat atensi yang lebih besar, kami memberanikan diri memperluas distribusi hingga 15 titik kota besar seperti Jakarta, Jogja, Tangerang, Bekasi, Makassar, dan Surabaya,” ungkapnya.
Pria kelahiran Bandung Bandung, 17 Juni 1986, mengaku mulai dengan modal minim dari kartu kredit dan pinjaman orangtuanya. Dia berhasil membuka gerai distro Dobujack pertama di Bogor, dan berlanjut di Bandung tahun 2014, dan Bekasi pada 2017.
“Perjalanan kami tidak mulus, banyak tantangan yang kerap dihadapi. Kerja keras, merelakan waktu bermain di masa kuliah, ditipu rekan bisnis, barang hilang, pembayaran tertunda bertahun-tahun, hingga kondisi terberat pada pandemi 2020 menyerang. Namun dengan demikian mental kami menjadi kuat menghadapi setiap kendala,” katanya.
Tantangan terberat adalah ketika Pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia. Rencana untuk pengembangan usaha jadi terhenti. Dari sini, Delly memutuskan untuk menyusun ulang strategi Dobujack penjualan dan beradaptasi dengan memanfaatkan ranah digital. Pilihan pun jatuh pada platform e-commerce Shopee.
“Saat itu kami melihat Shopee dapat memperluas jangkauan serta kemudahan akses bagi konsumen. Bahkan berkat Shopee maka penjualan kami dapat bertumbuh di tengah situasi Pandemi,” ujarnya.
Menurut Delly, inovasi dan program yang dihadirkan Shopee membuat para penjual dapat meningkatkan skill & knowledge untuk beradaptasi cepat pada situasi pandemi dan menjaga keberlangsungan bisnis. Alhasil, Dobujack menjadi produk best seller hingga masuk nominasi Shopee Super Award 2021, kategori Super Favorite Local Brand.
Kini produk Dobujack semakin lengkap. Mulai dari kaos, jaket, celana hingga sandal, sepatu, topi, snapback, buckle hat, dompet, sabuk maupun aksesoris. Menariknya, seluruh proses produksi dilakukan secara lokal, mulai dari tempat membeli bahan, konveksi, penjahit, hingga packaging. Selain itu, Dobujack turut berkontribusi menciptakan lapangan pekerjaan. “Awalnya kami hanya punya 4pegawai kini mencapai 40 orang karyawan ditambah bantuan beberapa tenaga makloon,”ujar Delly.
Dengan antusiasme pengguna terhadap produk-produknya, Delly berupaya untuk semakin memperkuat kredibilitasnya sebagai brand terhadap konsumen, salah satunya dengan ikut berpartisipasi dalam kemeriahan kampanye 10.10 Brands Festival. Menurut dia, mereka mempersiapkan 10.000 paket dalam sehari disaat promo tanggal kembar. Bahkan Dobojack mendapat posisi penjualan bulanan tertinggi urutan keempat dalam kategori Men Fashion. Selain itu juga jadi produk terlaris no.1 di Coach Jacket. Serta masuk Top Ten produk terlaris kategori long sleeve, tshirt dan hoodie.
“Salah satu program yang sedang berlangsung adalah keikutsertaan kami pada kemeriahan kampanye Shopee 10.10 Brands Festival. Program ini menjadi momentum bagi kami para pelaku usaha guna meningkatkan eksposur melalui fitur-fitur yang ditawarkan. Kami berharap langkah kami ini dapat turut mendorong kreativitas anak muda dalam berekspresi, serta mampu mendorong perkembangan ekonomi Indonesia khususnya di bidang fashion UMKM,” tutup Delly.
STEVY WIDIA