youngster.id - Program Mitra Bukalapak yang dimulai sejak 2017 saat ini telah menggaet 2,5 juta mitra di seluruh Indonesia dan diklaim sebagai jaringan mitra warung terbanyak dibanding pemain lain.
Co-Founder dan Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid mengatakan bahwa ini menjadi bukti Bukapalak berhasil mendorong terciptanya usaha mandiri di masyarakat. Menurutnya, Bukalapak terus berinovasi agar warung tradisional yang bekerjasama dapat meningkatkan volume transaksi bisnisnya. Ia yakin, penggunaan teknologi bisa membantu mitra warung untuk menciptakan kemapanan.
“Kami berusaha supaya penghasilan mitra warung dan agen bisa lebih stabil, bahkan transaksi yang terjadi di warung meningkat misalnya dengan kemudahan menemukan lokasi warung lewat penelusuran Google Bisnisku,” kata Fajrin dalam keterangan pers, Kamis (17/10/2019).
Riset CLSA Ltd yang berbasis di Hong Kong dengan judul “E-warung, Indonesia’s New Digital Battleground” pada September 2019, menyebut warung Mitra Bukalapak mudah ditemukan di berbagai daerah, terutama di tiga kota besar Jakarta, Bandung dan Surabaya dibandingkan pemain lain.
Riset CLSA menyatakan bahwa program Mitra Bukalapak, dengan memudahkan warung-warung mendapatkan berbagai kebutuhan untuk para pembeli konsumen di sekitar, turut berkontribusi meningkatkan ekonomi keluarga.
Dengan model Mitra Bukapalak maupun agen individual diberdayakan untuk membantu konsumen yang tidak memiliki sarana pembayaran online, dan yang tidak terbiasa atau tidak nyaman berbelanja online, untuk melakukannya di platform ritel online Bukalapak.
Platform pembayaran DANA yang diintegrasikan di Bukalapak juga turut memudahkan konsumen untuk bertransaksi secara cashless di warung-warung. Integrasi ini menjadikan DANA sebagai platform pembayaran paling cepat dari sisi pertumbuhan.
“Bukalapak melakukan hal yang benar dalam mencoba membedakan dirinya dari pengecer online yang lebih kuat secara finansial. Bukalapak akan memiliki tahun yang kuat dalam pertumbuhan bisnis inti C2C-nya, Untuk 2019, kami memperkirakan pertumbuhan 58 persen YoY di GMV untuk platform C2C-nya,” ungkap CLSA.
STEVY WIDIA