Clubhouse Rampingkan Organisasi Perusahaan, Pangkas 50% Karyawan

clubhouse

Aplikasi Clubhouse. (Foto: istimewa)

youngster.id - Popularitas Clubhouse mampu menarik nama-nama besar seperti Elon Musk dan Oprah untuk obrolan audio langsungnya, yang semakin membantu mendorong kesuksesan awalnya. Sayang, kondisi ini hanya bertahan saat Pandemi Covid-19. Dampaknya, Clubhouse harus merampingkan organisasi dan memangkas 50% karyawan.

Dilansir dari Engadget, Jumat (28/4/2023), pendiri Clubhouse Paul Davison dan Rohan Seth dalam sebuah surat yang dibagikan kepada karyawannya mengatakan bahwa mereka akan merampingkan organisasi perusahaan dan merumahkan (PHK) lebih dari 50% rekan tim yang berbakat dan berdedikasi.

Platform audio-chat pada 2021 dilaporkan bernilai US$ 4 miliar. Kedua founder menyebut mereka masih didanai dengan baik. Davidson dan Seth juga menegaskan mereka tidak merasakan tekanan langsung yang memaksanya mengurangi biaya.

Belakangan, Davison akhirnya mengakui bahwa pertumbuhan Clubhouse datang “terlalu cepat”, dan penggunaan menurun di tengah pesaing yang mengkloning layanannya. Apalagi pandemi Covis-19 juga mulai mereda dan aktivitas masyarakat kembali normal. Dalam suratnya kepada para staf dan karyawan, Davison dan Seth juga menyinggung masalah ini.

“Karena dunia telah terbuka pasca-Covid, semakin sulit bagi banyak orang untuk menemukan teman mereka di Clubhouse dan memasukkan percakapan panjang ke dalam kehidupan sehari-hari mereka. Untuk menemukan perannya di dunia, produk perlu berevolusi. Untuk memperbaikinya, kami perlu mengatur ulang perusahaan, menghilangkan peran, dan menurunkannya ke tim yang lebih kecil dan berfokus pada produk,” tegas kedua founder Clubhouse.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version