youngster.id - Venture capital baru Creative Gorilla Capital (CGC) telah menyiapkan dana investasi yang disebut Gorilla Silverback Fund sebesar Rp300 miliar. Dana tersebut disiapkan untuk investasi kepada startup D2C/Consumer-focused potensial di berbagai ekosistem di Indonesia. VC ini diinisiasi oleh kolaborasi antara Future Creative Network (FCN), Vynn Capital dan Pomona.
Benz Julio Budiman (29) Founding & Managing Partner Creative Gorilla Capital mengatakan, CGC fokus untuk mendukung bisnis startup potensial dengan keahlian kreatif dan pemasaran untuk dapat mengasah strategi yang tepat dalam mencapai hypergrowth.
“Kami percaya bahwa penting bagi CGC untuk mendorong startup Indonesia dengan memberikan fasilitas terbaik dan berdampak positif bagi komunitas luas. Selain pendanaan dan konsultasi ahli dari para mitra, CGC juga menyediakan akses ke ekosistem kreatif terbesar di Indonesia bagi para startup terpilih. Mengekspos mereka ke profesional pemasaran kelas dunia dan solusi berbasis data sejak awal akan meningkatkan peluang startup untuk berhasil dan terus berkembang,” jelas Benz dalam keterangannya, Selasa (17/1/2023).
Berdasarkan informasi whitepaper yang dirilis oleh Accenture, pertumbuhan pesat di pasar barang dan jasa mencapai enam kali lipat dengan nilai US$7,9 miliar antara tahun 2015 dan 2020 dan diperkirakan akan terus tumbuh di masa mendatang. Hal ini juga dipengaruhi oleh jumlah penduduk Indonesia yang kini mencapai lebih dari 260 juta jiwa, urbanisasi yang pesat, dan peningkatan pendapatan per kapita masyarakat.
Potensi yang besar ini menjadi pendorong bagi bisnis D2C berbasis teknologi dan digital yang secara langsung menyediakan barang dan jasa konsumen untuk terus berkembang. Seiring dengan semakin matangnya platform e-commerce di Indonesia, rantai pasokan menjadi lebih efisien dan mengandalkan kemajuan teknologi, layanan D2C berpotensi berkembang di tahun-tahun mendatang. Namun penting untuk dicatat bahwa “D2C” masih sangat baru lahir di wilayah Indonesia, sehingga secara khusus membutuhkan pendekatan omni-channel yang memerlukan ketergantungan tidak hanya pada e-commerce tetapi juga melalui jalur perdagangan tradisional/modern.
“Oleh karena itu, CGC memprakarsai dana sebesar 300 miliar rupiah Gorilla Silverback Fund untuk membangun momentum bagi perusahaan startup yang berfokus pada D2C/Konsumen untuk memanfaatkan lonjakan ekosistem bisnis digital di Indonesia,” jeas Benz.
Menurut Benz, pihaknya akan mengalokasikan dana itu bagi startup secara selektif dengan melihat beberapa indikator kritis utama. Faktor-faktor tersebut seperti jalur profitabilitas yang jelas, kesesuaian pasar produk yang teruji, dan kecakapan distribusi akan menjadi penekanan utama dalam proses seleksi. Selain itu, calon startup yang potensial harus menganut visi berpikiran maju untuk memutuskan masa depan dalam kategori seperti keberlanjutan, kesetaraan sosial, dan juga konsumerisme yang bertanggung jawab.
Tidak seperti VC biasanya, CGC membedakan dirinya dengan memposisikan diri sebagai mitra dalam pemasaran & jaringan bisnis konsumen secara keseluruhan. Dengan memanfaatkan jaringan kreatif terbesar di wilayah ini, startup baru dapat mengakses semua sumber daya yang diperlukan untuk menciptakan winning brand, sejak hari pertama.
“Kami akan membantu para pemula untuk menerapkan consumer insight dan pemikiran yang brand-led untuk mendorong pertumbuhan mereka. Keahlian yang biasanya diberikan kepada pemegang jabatan/ merek yang sudah mapan, akan tersedia untuk semua portofolio kami,” tambahnya.
Untuk itu, lanjut Benz, CGC tidak hanya melakukan investasi tetapi juga turut mengasah keahlian dan berbagi pengalaman komprehensif ketiga mitranya dengan para pengusaha pemula sejak hari pertama.
“Sampai saat ini, CGC telah melakukan pendanaan di lebih dari 5 startup inovatif dan berambisi tinggi seperti Offmeat, Ringkas, Kynd, dan Allura, dengan beberapa kesepakatan lagi yang sedang dikerjakan. Terlepas dari fase ‘winter’ yang saat ini terjadi di pasar secara keseluruhan, CGC percaya diri dalam melihat keberlangsungan startup yang dapat bertahan selama mungkin. Tujuan kami dalam tiga tahun ke depan adalah untuk bekerja secara selektif dan erat dengan para pemimpin masa depan untuk membangun winning brand yang bertahan lama yang dapat berkembang tidak hanya secara lokal tetapi juga secara global. Kami sangat berharap melalui karya kami dapat memberikan dampak yang langgeng untuk merevitalisasi ekonomi kreatif Indonesia dan menampilkan produk Indonesia ke dunia,” tutup Benz. (*AMBS)
Discussion about this post