youngster.id - Investasi mata uang digital atau cryptocurrency sedang hangat diperbincangkan sebagai salah satu instrumen yang menguntungkan. Sayangnya, literasi masyarakat akan aset kripto ini masih kurang. Untuk itu Great Edu bekerjasama dengan ARS Defi menggelar Cryptopreneur Academy (CRAC).
Chief Executive Officer (CEO) PT Greatedu Global Mahardika (Great Edu) Ade Irma Setya Negara mengatakan, sebagai platform pendidikan berbasis digital Great Edu bekerja sama dengan ARS Defi, developer kripto untuk mengedukasi masyarakat tentang berinvestasi di aset kripto.
“Kami bekerja sama dengan ARS Defi guna mewujudkan partisipasi Great Edu terhadap dunia pendidikan dan kewirausahaan,” ujar Ade, di Jakarta, Rabu (13/4/2022).
Menurut Ade Irma, pentingnya memahami cara berinvestasi di aset kripto dapat membantu masyarakat agar tidak keliru dalam mengambil keputusan berinvestasi. Untuk itu CRAC memfasilitasi dengan membuka kelas. Setiap kelas maksimal 25 orang. Materi yang diajarkan selain teori tentang ap aitu aset kripto juga difasilitasi praktek sampai menjadi entrepreneur.
Direktur ARS Defi, Egie Septiana, menambahkan, pada Februari 2022, jumlah pelanggan aset kripto yang terdaftar mencapai 12,4 juta orang. “Ini merupakan potensi yang besar, masyarakat harus tahu bagaimana cara berinvestasi yang benar. Karena itu, kami bekerja sama dengan Great Edu untuk bisa mengedukasi masyarakat,” kata Egie Septiana, direktur ARS Defi, dalam siaran pers yang sama.
Great Edu merupakan platform pendidikan berbasis digital yang fokus sebagai tempat bertumbuh dalam dunia kerja, bisnis, maupun pendidikan.
Beberapa materi yang disodorkan di antaranya adalah bagaimana menjadi penulis yang baik, materi fotografi, dan terkini adalah tentang cara berinvestasi di aset kripto.
Mengingat konsep yang diusung adalah core value “Quality at Scale”, karena itu semua kelas online workshop dan konten video belajar didukung oleh para instruktur terbaik dan profesional.
Great Edu juga menyediakan jasa personalized service bagi perusahaan dan lembaga yang ingin melaksanakan pelatihan dan internal training.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat, nilai transaksi aset kripto di Indonesia pada 2021 melonjak 1.224% menjadi Rp 859,4 triliun dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar Rp 64,9 triliun. Sementara itu, dalam rentang dua bulan, Januari – Februari 2022, tercatat sebanyak Rp 83,8 triliun. Angka itu tumbuh 14,5% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021.
STEVY WIDIA
Discussion about this post