Dapat Investasi Segar, Startup Agritech Eratani Siapkan Super App Untuk Petani Indonesia

Eratani

Para Co Founder Eratani. (Foto: istimewa)

youngster.id - Startup agritech Eratani mendapatkan pendanaan awal sebesar sebanyak Rp23 miliar dari 29 investor. Suntikan investasi ini akan digunakan untuk mengembangkan Super App Eratani, platform berteknologi tinggi, yang dikhususkan bagi petani Indonesia.

CEO sekaligus Founder Eratani Andrew Soeherman mengatakan dana segar tersebut rencananya akan digunakan sepenuhnya untuk membangun ekosistem dan supply chain. Dana itupun dikucurkan untuk memperkuat ekspansi dan penetrasi di seluruh penjuru pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

“Eratani diciptakan dengan harapan mampu menjawab kebutuhan petani melalui digitalisasi pertanian, antara lain dengan memberikan kemudahan akses permodalan, edukasi pengolahan lahan, sarana produksi pertanian, dan pengelolaan hasil panen. Rencana ini terus memperkokoh misi Eratani untuk menyejahterakan petani di Indonesia,” kata Andrew dalam keterangan resmi pada Kamis (2/7/2022).

Pendanaan awal ini dipimpin Trihill Capital dan Kenangan Fund. Turut terlibat dalam investasi ini sejumlah investor seperti Edward Tirtanata, James Prananto dan Cynthia Chaerunnisa selaku Co-Founder Kopi Kenangan, lalu Benedicto Haryono selaku Co-Founder Koinworks, John Marco Rasjid selaku Co-Founder Sociolla, Vidit Agrawal selaku Founder Gaji Gesa, dan beberapa prominent angel investor lainnya.

Andrew menjelaskan, Eratani hadir di Indonesia untuk berusaha menjawab apa yang menjadi kebutuhan petani Indonesia, serta membantu melewati tantangan yang dihadapi para petani. Salah satunya adalah fokus utama Ertani untuk memberikan kemudahan akses pada seluruh proses di dalam industri pertanian, hulu ke hilir.

“Itulah sebabnya pembangunan Super App ini menjadi kunci percepatan tersedianya ekosistem digital yang terpercaya bagi petani. Dengan kepercayaan dari investor, kami ingin melakukan ekspansi di pulau Jawa, merekrut talen potensial, dan mengembangkan teknologi yang kami miliki dan menjadikannya sebagai aplikasi yang modern, adaptable, dan user friendly bagi petani di seluruh Indonesia,” ungkap Andrew.

Saat ini Eratani telah memiliki lebih dari 5.000 petani binaan yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Setiap petani binaan yang tergabung pada program Eratani dapat menikmati berbagai layanan mulai dari kemudahan akses pada pembiayaan, kebutuhan sarana produksi pertanian, hingga pengelolaan hasil panen.

“Kedepannya Eratani ingin lebih banyak berkolaborasi dengan badan usaha pangan guna meningkatkan ketahanan pangan nasional, dan membantu pemerintah dalam mendorong pertumbuhan sektor pertanian yang merata di seluruh Indonesia,” tutup Andrew.

Sektor pertanian hingga saat ini masih menjadi pilar utama dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya para petani itu sendiri. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2020 menunjukkan 46,30% dari data sumber penghasilan utama yaitu jumlah rumah tangga yang tergolong miskin di Indonesia, sebagian besar ternyata berasal dari sektor pertanian.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version