youngster.id - Melalui kampanye amal bertajuk ‘Mastercard untuk Anak Negeri’, Mastercard berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp1,5 miliar. Kampanye itu diselenggarakan melalui kerja sama dengan Grab dan BenihBaik.com.
Dana yang terkumpul akan digunakan untuk menyediakan perlengkapan sekolah bagi lebih dari 2.400 siswa dari 10 sekolah dasar di Banten, Indonesia. Perlengkapan sekolah tersebut akan didistribusikan melalui platform penggalangan dana, BenihBaik.com.
Aileen Goh, President Director PT Mastercard Indonesia mengatakan, Mastercard berkomitmen pada filosofi Doing Well by Doing Good, serta pada dampak positif dalam membantu komunitas lokal untuk membentuk dunia yang lebih adil dan sejahtera. Pendidikan adalah fondasi bagi terciptanya ekonomi yang inklusif dan lebih kuat.
“Oleh karena itu, melalui kampanye ‘Mastercard untuk Anak Negeri’, kami berharap untuk memberikan kesempatan yang sama kepada pada pelajar untuk mengembangkan potensi mereka sepenuhnya. Terima kasih kepada seluruh pemegang kartu Mastercard yang telah berpartisipasi dalam kampanye ini sehingga donasi yang terkumpul mencapai Rp1,5 miliar dan membuat dampak berarti bagi kehidupan kehidupan anak-anak ini,” kata Aileen, Jum’at (22/9/2023).
Selama kampanye berlangsung, lebih dari 70.000 pengguna Grab mengaktifkan voucher donasi untuk berpartisipasi, dan hampir seperempat juta transaksi tercatat dari 8 Juli hingga 24 Agustus 2023. Mastercard kemudian mendonasikan Rp5.000 untuk setiap transaksi yang dilakukan dengan menggunakan kartu debit atau kredit Mastercard oleh para pengguna Grab di aplikasi Grab.
“Grab sangat senang dapat bermitra dengan Mastercard dan BenihBaik.com dalam menyelenggarakan ‘Mastercard untuk Anak Negeri’. Inisiatif ini selaras dengan prinsip GrabForGood yang mana kami berkontribusi dalam memberdayakan lebih banyak masyarakat Indonesia dan memberikan dampak positif melalui teknologi,” kata Roy Nugroho, Director of Grab For Business, Grab Indonesia.
Dengan menyalurkan donasi di Banten, Mastercard berharap dapat berkontribusi dalam mengatasi sejumlah tantangan dalam sektor pendidikan di wilayah ini. Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, hampir 1.400 siswa di Banten putus sekolah di tingkat sekolah dasar pada tahun ajaran 2022/2023.
Selain itu, durasi rata-rata bersekolah di Banten hanya 9,13 tahun pada 2022, hal ini mendorong Pemerintah Indonesia menjadikan pendidikan formal sebagai prioritas utama. Komitmen Pemerintah ini semakin dipertegas dengan alokasi dana sebesar Rp612 triliun untuk pendidikan pada 2023.
“Sebagai platform crowdfunding & CSR management dengan fokus cakupan isu yang cukup luas, termasuk pendidikan, BenihBaik.com bangga dapat menjadi bagian dari inisiatif Mastercard bersama Grab melalui Program Bantuan Perlengkapan Sekolah. Kami percaya program ini memberikan harapan, kenyamanan, dan fasilitas bagi generasi muda untuk mewujudkan cita-cita mereka, sehingga kemudian pada akhirnya dapat membantu meningkatkan pendidikan di Indonesia,” kata Andy F. Noya, CEO & Founder BenihBaik.com.
Selama lebih dari tiga dekade, Mastercard berkesempatan untuk berkolaborasi dengan berbagai sektor publik dan swasta di Indonesia, didasari oleh perannya dalam ekosistem pembayaran untuk membantu mengembangkan masyarakat yang inklusif secara digital dan finansial.
Sebagai contoh, Mastercard bekerja sama dengan YCAB Foundation, Infradigital Foundation, Per Scholas, Mercy Corps, dan Global Cyber Alliance dalam program Mastercard Academy 2.0, yang diluncurkan pada 2019. Hingga saat ini, program ini telah membekali lebih dari 280.000 anak muda Indonesia, profesional menengah, dan pelaku usaha kecil di 37 provinsi dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan di era ekonomi digital.
Sebagai bukti efektivitas dan kesuksesan program tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informasi telah mengadopsi kurikulum Mastercard Academy 2.0 untuk akademi Digital Talent Scholarship pada 2022. Inisiatif ini mendukung tujuan pemerintah untuk memastikan bahwa sembilan juta penduduk Indonesia telah melek digital pada 2030 dan sejalan dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk membawa 30 juta UMKM ke dalam ekosistem digital pada tahun 2024.
STEVY WIDIA