youngster.id - Pada pembukaan BUMN Startup Day 2022 lalu Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pertumbuhan digital Indonesia berpotensi meningkat delapan kali lipat dari Rp632 triliun di tahun 2020 menjadi Rp4.531 triliun di tahun 2030.
Hal ini memperkuat posisi ekonomi digital Indonesia yang saat ini menempati urutan ke-6 negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat, India, Inggris, Kanada, dan Australia.
Kategori financial technology (fintech) menempati posisi terbesar senilai 23%, retail 14%, logistics 8%, edutech 8%, e-commerce 6%, healthcare 5%, media 5%, agriculture 4%, manufacturing 2%, dan lainnya 20%.
Di balik peluang dan potensi ekonomi digital Indonesia, 80% sampai 90% startup gagal saat merintis karena tidak melihat kebutuhan pasar yang ada. Oleh karena itu, salah satu agenda BUMN Startup Day 2022 adalah mentorship antara pendiri startup yang sudah lama menjalankan usaha dengan entrepreneur atau pendiri startup yang baru saja memulai mendirikan usahanya. Flip sebagai salah satu startup asal Indonesia turut memberikan mentorship kepada para entrepreneur muda yang hadir di BUMN Startup Day 2022.
Rafi Putra Arriyan, Co-Founder & CEO Flip mengatakan, mentorship adalah hal yang sangat penting untuk entrepreneur, termasuk startup founders. Flip mengapresiasi BUMN yang menginisiasi Rapid Mentoring karena hingga saat ini manajemen Flip pun masih terus berdiskusi dengan mentor untuk mendapatkan insight dan advice yang bisa mengembangkan Flip lebih baik, sesuai dengan kebutuhan pasar.
“Di kesempatan ini, saya menjadi mentor untuk beberapa startups berbagai bidang industri dan tidak hanya membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan manajemen, fase pertumbuhan perusahaan, dan pendanaan saja, namun juga masalah personal sebagai pendiri startup dan bagaimana mengatasi tantangan-tantangan tersebut,” kata Rafi, Jumat (30/9/2022).
Menurut Rafi, pada rangkaian BUMN Startup Day 2022, Flip juga menghadirkan Flip for Business, solusi manajemen keuangan untuk bisnis dan perusahaan. Melalui booth Flip for Business, para pemimpin startup dan perusahaan yang berkunjung memiliki kesempatan untuk mendiskusikan solusi keuangan B2B (business-to-business) berbasis teknologi pada platform Flip for Business, yaitu Money Transfer, Accept Payment, dan International Transfer yang sudah berlisensi Bank Indonesia.
“Flip sebagai perusahaan yang telah berhasil membantu 10 juta pengguna individu dan ratusan perusahaan Indonesia berharap semakin banyak entrepreneur dan penggiat startup di Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan sehingga dapat bersama memperkuat ekonomi digital Indonesia di tahun 2030,” tutup Rafi. (*AMBS)
Discussion about this post