youngster.id - Era ekonomi digital telah mengubah budaya dan gaya hidup masyarakat. Salah satunya cara pembayaran non tunai (cashless) yang dipopulerkan e-commerce.
Hal itu diakui oleh para pelaku E-Commerce. CTO of Digital Money Group Ari Awan menjelaskan cashless payment atau pembayaran non tunai menjauhkan berbagai risiko dan memberi banyak keuntungan.
“Cashless Payment membuat pembayaran langsung tanpa terjadi ada jeda antara pembelian dan pembayaran. Pencatatan juga menjadi rapi. Ada catatan history yang baik saat melakukan pembayaran dan akan berujung bonus paa berbagai kemudahan,” kata Ari dalam workshop dengan tema How Fintech EmpowerYour E-Commerce Bussiness Rabu (10/5/2017) di ajang Indonesia e-Commerce Summit and Expo (IESE) di ICE BSD, Tangerang.
Para pelaku E-Commerce berharap jika nantinya pembayaran dengan sistem cashless akan membuat pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi lebih rendah ketimbang pembayaran tunai. Namun menurut Ari, penetrasi penggunaan kartu di Indonesia masih sedikit. “Di luar negeri itu hampir 70 % transaksi cashless,” jelasnya.
Dia memberikan contoh warga Jakarta mengenal pembayaran TransJakarta yang tidak lagi menggunakan tunai tetapi kartu. Begitu pula dengan kereta Commuter Line, jalan tol, dan baru-baru ini ojek online dengan sistem menggunakan kredit saldo di aplikasi. Pembayaran juga lebih mudah dengan menggunakan debit.
Hal senada diungkapkan VP Enterprise Support Doku, Sandi Fajariadi. Menurutnya tren ke depan bagi pengusahaa e-Commerce masih memmandang kemudahan pembayaran yang paling populer bagi konsumen adalah melalui rekening bank atau mini market di wilayah tempat tinggalnya.
“Lihat dari budaya yang ada aplikasi debit masih paling populer. Masyarakat yang penting mereka punya rekening bank, atau mini market di sekitar mereka maka bisa bayar melalui itu. Kalau pembayaran cara lain masih perlu edukasi,” ungkap Sandi.
Selain itu, cara pembayaran cashless payment juga sudah mulai banyak dilirik para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mulaii merambah bisnis online. Namun cashless payment semata-mata hanya menjadi pilihan pembayaran, belum menjadi pembayaran utama. “Rata-rata kendalanya (gaptek) jadi masih perlu diberikan edukasi teknologi,” ungkap Sandi.
FAHRUL ANWAR