youngster.id - Platform edukasi, pelatihan dan penempatan tenaga kerja PINTAR mengumumkan telah meraih pendanaan Pra-Seri A senilai US$3 juta atau sekitar Rp47 miliar, yang dipimpin Havez Capital, dan didukung SIG Venture Capital.
Ray Pulungan, CEO PINTAR mengatakan, pendanaan ini menandai babak baru bagi PINTAR dalam misinya untuk meningkatkan keterampilan, kredibilitas dan memperluas jangkauannya dalam membantu 110 juta pekerja Indonesia agar dapat keluar dari middle-income trap melalui teknologi.
“Misi kami adalah memberdayakan tenaga kerja, kami percaya bahwa pendidikan dan pelatihan adalah kunci untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas angkatan kerja, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengeluarkan Indonesia dari middle-income trap dimana usaha ini tidak dapat dilakukan tanpa upaya terpadu dan terkoordinasi antara perusahaan dan pemerintah,” kata Ray, Senin (18/3/2024).
Didirikan pada tahun 2013 dengan nama HarukaEdu / Pintaria, PINTAR telah berkembang menjadi platform edukasi, pelatihan dan pengembangan angkatan kerja di Indonesia. Pada tahun 2022, bertransformasi melalui penggabungan dengan platform lain, memperkuat posisinya sebagai pemimpin di pasar edutech.
PINTAR mempunyai berbagai produk dan layanan edukasi yang komprehensif diantaranya program pendidikan formal online untuk jenjang S1, S2, D3, D4, dan Paket A, B, C baik di dalam negeri maupun luar negeri, pelatihan enterprise bagi karyawan, sertifikasi bootcamp juga masterclass, dan penempatan kerja yang dirancang untuk mengatasi kesenjangan keterampilan dan peluang bekerja dan berwirausaha di Indonesia. Platform ini bekerja sama dengan berbagai mitra, termasuk pemerintah, perusahaan, BUMN dan lembaga pendidikan, untuk memberikan solusi pendidikan dan pelatihan yang berkualitas, relevan dan terjangkau, hal ini sejalan dengan rencana Pemerintah Indonesia untuk memajukan perekonomian Indonesia menjadi Generasi Emas 2045.
“Kami mendukung PINTAR untuk meningkatkan keterampilan dan kredibilitas angkatan kerja negara kita melalui teknologi. Hal ini akan memungkinkan talenta-talenta berbakat untuk mengakses pekerjaan yang bermartabat dan mendorong Indonesia lebih dekat ke tujuan pembangunan tahun 2045,” kata Imelda Harsono, Direktur Havez Capital.
“Janji Indonesia sebagai kekuatan ekonomi di tingkat global bergantung pada sumber daya manusia yang berbakat. Investasi kami adalah bukti keyakinan kami terhadap masa depan Indonesia dan peran penting sumber daya manusia dalam membentuknya,” imbuh Rich Hsu, Partner of Southeast Asia Investments SIG Venture Capital.
Kondisi angkatan kerja Indonesia saat ini dihadapkan pada banyak tantangan. Mulai dari ketidaksesuaian antara keterampilan dan peran, rendahnya produktivitas, hambatan akses ke perekonomian formal, serta partisipasi dan kompensasi tenaga kerja yang tidak merata, terutama di kalangan perempuan.
Mengingat cepatnya kenaikan biaya pendidikan, hilangnya keterampilan, dan banyaknya pekerja yang masuk dan keluar dari pasar tenaga kerja, Indonesia tidak dapat lagi mengandalkan sistem pendidikan formal yang bergerak lambat, selain itu, tulang punggung perekonomian Indonesia adalah para pemilik usaha kecil dan menengah (UKM).
PINTAR adalah salah satu dari 6 platform digital dalam Program Kartu Prakerja yang sejak tahun 2019 dan telah membantu lebih dari 2 juta orang menyelesaikan pelatihannya. Sebuah badan pengembangan tenaga kerja yang diawasi oleh Kementerian Koordinator Perekonomian Indonesia itu hanya dalam kurun waktu empat tahun, telah memberikan pelatihan kepada lebih dari puluhan juta masyarakat Indonesia, termasuk ratusan ribu penyandang disabilitas dan kelompok marginal. PINTAR telah menjadi bagian dari ekosistem ini dan menunjukkan pertumbuhan pesat dengan CAGR (Compound Annual Growth Rate) sebesar 119% per tahun sejak tahun 2019 hingga akhir 2023.
Dwina M. Putri, Direktur Kemitraan, Komunikasi, dan Pengembangan Ekosistem Prakerja mengtaakan, salah satu kunci keberhasilan Program Kartu Prakerja adalah kolaborasi yang solid antar pemangku kepentingan, termasuk platform digital, komitmen untuk membangun angkatan kerja yang lebih kuat dan tangguh merupakan upaya bersama yang perlu dilakukan untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan.
“Dengan adanya putaran Pra-A ini, kami berharap PINTAR dapat tumbuh dan memantapkan bisnisnya sambil terus memberikan manfaat bagi semua tingkatan, terutama dalam bidang skilling, upskilling, dan reskilling,” kata Dwina.
PINTAR berkomitmen untuk dapat terus memberdayakan tenaga kerja Indonesia dan membantu mereka mencapai potensi terbaiknya. Dengan berbagai produk dan layanan yang inovatif, harapannya dapat membantu Indonesia keluar dari middle-income trap dan mencapai tujuan pembangunannya pada tahun 2045.
STEVY WIDIA