Platform Pintar Fokus Pada Peningkatan Keterampilan Angkatan Kerja di Indonesia

PINTAR

Peluncuran Platform PINTAR. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Menurut penelitian LIPI, 4,6% tenaga kerja Indonesia undereducated, 27,9% tenaga kerja overeducated, dan 68,4% mengalami field of study mismatch. Berbagai mismatch ini menimbulkan konsekuensi berupa kesenjangan keterampilan, rendahnya kepuasan kerja, tingginya angka pengangguran, sampai kesenjangan gaji dan upah.

Untuk menjembatani kesejangan itu PT Pintar Pemenang Asia resmi meluncurkan PINTAR, sebuah platform pengembangan diri yang merupakan wujud komitmen perusahaan untuk memberdayakan angkatan kerja Indonesia lewat akses belajar tanpa kenal usia.

CEO PINTAR Ray Pulungan mengatakan, berubahnya dunia kerja seiring perkembangan teknologi menyebabkan adanya gap antara demand dan supply dalam pasar tenaga kerja. PINTAR hadir untuk menutup celah tersebut.

“Kami yakin bahwa pendidikan yang relevan terhadap kebutuhan industri tidak hanya berpotensi membuka peluang bagi pembelajar, tetapi juga bagi keluarganya, komunitasnya, serta organisasi,” ujar Ray dalam jumpa pers virtual, Selasa (17/5/2022).

Menurut Ray, misi PINTAR adalah untuk membuka akses kepada pendidikan berkualitas di era digital sebagai bagian dari proses pembangunan ekonomi yang inklusif, berdaya saing tinggi, dan berkelanjutan. PINTAR hadir untuk memberi solusi dan menjadi penjembatan skill gap di dunia kerja lewat kolaborasi dengan berbagai institusi.

“Pendidikan yang ditawarkan oleh PINTAR tidak cuma berupa pendidikan formal tetapi pendidikan yang dinamis dan peka terhadap perubahan zaman,” kata Ray lagi.

Aplikasi ini merupakan rebranding dari platform HarukaEdu. Head of Learning PINTAR Grace Gunawan mengungkapkan, Pintar memiliki tiga produk utama yang terintegrasi dalam satu platform yaitu Kursus, Kuliah, dan Korporasi.

“Pendidikan ini sesuatu yang tidak mengenal ruang dan waktu. Ini yang kami perjuangkan di PINTAR. Kami hadir untuk memberikan kesempatan yang setara bagi setiap pembelajar di usia produktif. Kami di PINTAR ingin memberdayakan angkatan kerja lewat akses pendidikan tanpa kenal usia. PINTAR, learning for life,” papar Grace.

Sementara itu, Incoming Dean for School of Professional Studies Shankar Prasad berkata, “Sangat penting bagi institusi pendidikan tradisional seperti universitas untuk berkolaborasi dengan edutech seperti PINTAR.

“Melalui kerjasama ini mampu menciptakan konten-konten yang lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Selain itu, mereka juga mampu menjangkau lebih banyak pembelajar dibanding institusi pendidikan tradisional,” katanya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version