youngster.id - Sektor ekonomi dan keuangan digital diprediksi dapat menciptakan 2,5 juta lapangan kerja baru di Indonesia pada 2024. Sektor ini juga akan melibatkan 30 juta UMKM pada 2024 dan menyumbang 18% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2030.
“Ekonomi dan keuangan digital menjadi kekuatan baru bagi ekonomi Indonesia,” ujar Rudy Salahuddin Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia belum lama ini.
Menurut Rudy, dengan potensi lapangan kerja baru sebanyak itu, Rudy mengatakan sektor ini akan melibatkan 30 juta UMKM pada 2024. Hal ini juga akan menyumbang 18% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2030.
Untuk itu, jajaran Kemenko Perekonomian sedang mempersiapkan tiga strategi utama yakni mempercepat digitalisasi sektor ekonomi, menciptakan peluang ekonomi digital yang beragam dan merata serta mendorong dan memperkuat koordinasi para pemangku kepentingan.
Selain itu, Rudy mengatakan pemerintah dalam jangka panjang juga akan mereformasi sistem pendidikan di Indonesia. Reformasi akan dilakukan dari pendidikan dasar hingga sekolah tinggi khususnya di bidang sains, teknologi dan matematika.
Sedangkan, dalam jangka pendek pemerintah telah mengadakan berbagai kursus ekonomi dan keuangan digital diantaranya dari Kementerian Kominfo, program kartu prakerja dan yang lainnya.
Rudy juga menjelaskan berbagai strategi ini untuk mendorong dan menguatkan berbagai kementerian dalam mempercepat berbagai program digital yang meliputi program dan kebijakan nasional pada cyber security oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan program Indonesia menuju 4.0 dari Kementerian Perindustrian.
Kemudian, program strategi nasional dalam Artificial Intelligence (AI) dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Satu Data Indonesia dari Kementerian PPN/ Bappenas dan Blue Print Sistem Pembayaran Nasional tahun 2025 dari Bank Indonesia.
STEVY WIDIA