Sabtu, 25 Juni 2022
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result

ELOK Telkom Bantu Pengelolaan Desa Wisata Stone Garden di Kabupaten Bandung Barat

19 Januari 2022
in Headline
Reading Time: 3 mins read
ELOK di Stone Garden

Objek wisata Stone Garden terletak di Kampung Girimulya, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Desa wisata ini baru beberapa bulan memanfaatkan ELOK (Elektronik Loket) yang merupakan bagian solusi Smart Village Nusantara dari Tribe Smart Village and Community PT Telkom di desa, namun telah merasakan berbagai kemudahan. Sukmayadi, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Stone Garden, yang juga Ketua Pokdarwis Jabar mengatakan, pihaknya baru menggunakan ELOK per November 2021 guna mendata seluruh pendapatan pada wisata alam gunung kapur tersebut namun sudah merasakan beberapa keuntungan. "Keuntungan utamanya adalah semua terpantau hanya di gadget tanpa perlu tiap hari saya ke lokasi lagi. Dulu tiap sore saya harus ke sini untuk mengecek keuangan, sekarang bisa lihat dari mana saja," kata Sukmayadi, di sela-sela kunjungan Staf Ahli Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Samsul Widodo di Stone Garden, Selasa (18/1/2022).  Selain Samsul, turut hadir Fujiartanto sebagai Kepala Pusat Pelatihan SDM Desa Daerah Tertinggal Transmigrasi. Juga, Samsul Hakim (Kepala Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal Transmigrasi).   Menurut Sukmayadi, keuntungan lainnya adalah munculnya rasa saling percaya antarpengelola, karena semuanya trasparan dan bisa saling pantau. Sebelumnya, hal ini sempat mencuat jadi kendala operasional karena ketiadaan alat.  Dia meyakini ELOK akan membuat pengelolaan wisata alam ini makin maju. Rata-rata kunjungan per tahun 110 ribu, termasuk tidak ada penurunan selama pandemi tahun 2020-2021 yang masing-masing mencapai 116 ribu dan 120 ribu.  "Kunjungan ke Stone Garden tidak menurun karena prokes tetap dijalankan, dan ini wisata outdoor. Ini pun pendapatan selama 17 hari, berkat ELOK, terpantau sudah masuk Rp 27 juta yang akan kami kembalikan ke masyarakat sekitar," sambungnya.  Selain itu, banyak sponsor untuk obyek wisata seperti kopi dan minuman kemasan, yang tak ragu menjalin kerja sama setelah melihat data-data dari dashboard ELOK. Padahal, proposal kegiatan pun belum diberikan.  Sebelumnya, kata Sukmayadi, pihaknya sudah pernah menggandeng penyedia teknologi lainnya untuk digitalisasi tiket tersebut. Akan tetapi, pihaknya malah merasa dirugikan karena banyak pembatasan pola transaksi yang akhirnya dibatalkan di tengah jalan.  "Buat kami, ELOK itu kian mendorong visi kami bahwa obyek wisata sebagus apapun kalau tidak sejahterakan masyarakat, itu ciri tidak berhasil. Kami sejak mulai beroperasi, selalu sisihkan pendapatan untuk kas RT, RW, hingga biaya kematian warga," ujarnya.  Sukmayadi akan mendorong Pokdarwis di KBB, termasuk yang dirinya juga menjadi Ketua Pokdarwis Gua Pawon, agar bersama menggunakan ELOK ke depannya. Terlebih, semua Pokdarwis pun sudah diberi bantuan laptop oleh Bupati KBB Hengky Kurniawan baru-baru ini.  Kades Gunung Masigit Tarkopa menambahkan, ELOK membuat anggaran kegiatan pariwisata menjadi sangat terkontrol. Sebab, aliran keuangan jadi terlihat, sehingga harapannya tidak berhenti digunakan di Stone Garden.  "Di desa kami ada juga obyek Gua Pawon, dan yang terbaru adalah Halimun untuk motor cross hasil kerja sama pengelola dengan Perhutani. Harapannya nanti juga Dana Desa dari pusat bisa kami gunakan untuk digitalisasi ini. Jadi beres ELOK, bisa gunakan layanan SVN untuk bidang pelayanan masyarakat," katanya.  Sementara itu Staf Ahli Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Samsul Widodo mengingatkan, aplikasi ELOK adalah hal yang tak terhindarkan di era digital ini, akan tetapi jangan sebatas modernisasi alat.  "Dengan ELOK, betul memang pendapatan langsung terpantau dan terlihat rekap Excel-nya. Tapi yang lebih penting adalah bahwa ini Pokdarwis jadi tahu karakter pengunjung, jam berapa masuk ke obyek, rombongan apa keluarga, dan lainnya. Rata-rata mereka masuk kan jam 11 siang, nah pengelola sudah harus antisipasi makan siang berapa banyak. Jadi terbangun ekosistem wisata yang baik," ungkapnya.  Hal senada dikemukakan Head of Digital Vertical Ecosystem Agriculture PT Telkom Insan Purnama. Dia mengatakan Telkom mencoba membantu desa-desa wisata yang memungkinkan seluruh data dianalisa. Sebab, keuangan yang terekam memang penting, akan tetapi pola prilaku wisatawan juga lebih penting.  "ELOK merupakan pintu masuk digitalisasi Desa Gunung Masagit, dengan pengimplementasian sektor lainnya pada tata kelola pemerintahan, tata sosial, dan ekonomi," pungkasnya (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Objek wisata Stone Garden terletak di Kampung Girimulya, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Desa wisata ini baru beberapa bulan memanfaatkan ELOK (Elektronik Loket) yang merupakan bagian solusi Smart Village Nusantara dari Tribe Smart Village and Community PT Telkom di desa, namun telah merasakan berbagai kemudahan.

Sukmayadi, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Stone Garden, yang juga Ketua Pokdarwis Jabar mengatakan, pihaknya baru menggunakan ELOK per November 2021 guna mendata seluruh pendapatan pada wisata alam gunung kapur tersebut namun sudah merasakan beberapa keuntungan.

“Keuntungan utamanya adalah semua terpantau hanya di gadget tanpa perlu tiap hari saya ke lokasi lagi. Dulu tiap sore saya harus ke sini untuk mengecek keuangan, sekarang bisa lihat dari mana saja,” kata Sukmayadi, di sela-sela kunjungan Staf Ahli Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Samsul Widodo di Stone Garden, Selasa (18/1/2022).

Selain Samsul, turut hadir Fujiartanto sebagai Kepala Pusat Pelatihan SDM Desa Daerah Tertinggal Transmigrasi. Juga, Samsul Hakim (Kepala Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal Transmigrasi).

Baca juga :   Manis : Ubah Desa Jadi Mandiri Lewat Komunitas dan Kopi

Menurut Sukmayadi, keuntungan lainnya adalah munculnya rasa saling percaya antarpengelola, karena semuanya trasparan dan bisa saling pantau. Sebelumnya, hal ini sempat mencuat jadi kendala operasional karena ketiadaan alat.

Dia meyakini ELOK akan membuat pengelolaan wisata alam ini makin maju. Rata-rata kunjungan per tahun 110 ribu, termasuk tidak ada penurunan selama pandemi tahun 2020-2021 yang masing-masing mencapai 116 ribu dan 120 ribu.

“Kunjungan ke Stone Garden tidak menurun karena prokes tetap dijalankan, dan ini wisata outdoor. Ini pun pendapatan selama 17 hari, berkat ELOK, terpantau sudah masuk Rp 27 juta yang akan kami kembalikan ke masyarakat sekitar,” sambungnya.

Selain itu, banyak sponsor untuk obyek wisata seperti kopi dan minuman kemasan, yang tak ragu menjalin kerja sama setelah melihat data-data dari dashboard ELOK. Padahal, proposal kegiatan pun belum diberikan.

Sebelumnya, kata Sukmayadi, pihaknya sudah pernah menggandeng penyedia teknologi lainnya untuk digitalisasi tiket tersebut. Akan tetapi, pihaknya malah merasa dirugikan karena banyak pembatasan pola transaksi yang akhirnya dibatalkan di tengah jalan.

Baca juga :   BCA Gelar Seminar 60 Desa Wisata di Yogyakarta

“Buat kami, ELOK itu kian mendorong visi kami bahwa obyek wisata sebagus apapun kalau tidak sejahterakan masyarakat, itu ciri tidak berhasil. Kami sejak mulai beroperasi, selalu sisihkan pendapatan untuk kas RT, RW, hingga biaya kematian warga,” ujarnya.

Sukmayadi akan mendorong Pokdarwis di KBB, termasuk yang dirinya juga menjadi Ketua Pokdarwis Gua Pawon, agar bersama menggunakan ELOK ke depannya. Terlebih, semua Pokdarwis pun sudah diberi bantuan laptop oleh Bupati KBB Hengky Kurniawan baru-baru ini.

Kades Gunung Masigit Tarkopa menambahkan, ELOK membuat anggaran kegiatan pariwisata menjadi sangat terkontrol. Sebab, aliran keuangan jadi terlihat, sehingga harapannya tidak berhenti digunakan di Stone Garden.

“Di desa kami ada juga obyek Gua Pawon, dan yang terbaru adalah Halimun untuk motor cross hasil kerja sama pengelola dengan Perhutani. Harapannya nanti juga Dana Desa dari pusat bisa kami gunakan untuk digitalisasi ini. Jadi beres ELOK, bisa gunakan layanan SVN untuk bidang pelayanan masyarakat,” katanya.

Baca juga :   Lima Hal Penting Bagi Pelaku Bisnis dalam Era Digital

Sementara itu Staf Ahli Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Samsul Widodo mengingatkan, aplikasi ELOK adalah hal yang tak terhindarkan di era digital ini, akan tetapi jangan sebatas modernisasi alat.

“Dengan ELOK, betul memang pendapatan langsung terpantau dan terlihat rekap Excel-nya. Tapi yang lebih penting adalah bahwa ini Pokdarwis jadi tahu karakter pengunjung, jam berapa masuk ke obyek, rombongan apa keluarga, dan lainnya. Rata-rata mereka masuk kan jam 11 siang, nah pengelola sudah harus antisipasi makan siang berapa banyak. Jadi terbangun ekosistem wisata yang baik,” ungkapnya.

Hal senada dikemukakan Head of Digital Vertical Ecosystem Agriculture PT Telkom Insan Purnama. Dia mengatakan Telkom mencoba membantu desa-desa wisata yang memungkinkan seluruh data dianalisa. Sebab, keuangan yang terekam memang penting, akan tetapi pola prilaku wisatawan juga lebih penting.

“ELOK merupakan pintu masuk digitalisasi Desa Gunung Masagit, dengan pengimplementasian sektor lainnya pada tata kelola pemerintahan, tata sosial, dan ekonomi,” pungkasnya.

 

STEVY WIDIA

Tags: desa wisataELOK (Elektronik Loket) Telkomobjek wisata Stone Garden
Previous Post

Telkomsel Bentuk Anak Perusahaan Khusus Untuk Industri Digital Indonesia

Next Post

Insurtech Ini Ajak Tenaga Pemasar Tingkatkan Inklusi Keuangan Indonesia

Related Posts

DELOS
Headline

Dapat Suntikan Dana Segar, Startup Delos Kembangkan Software Manajemen Tambak Udang

24 Juni 2022
0
ESDM x Energy Transitions Innovation Challenge
Headline

Kementerian ESDM Gelar Energy Transitions Innovation Challenge

24 Juni 2022
0
RPG Commerce
Headline

RPG Commerce Raih US$29 Juta dalam Putaran Pendanaan Seri B

24 Juni 2022
0
Load More
Next Post
Aplikasi Qoala

Insurtech Ini Ajak Tenaga Pemasar Tingkatkan Inklusi Keuangan Indonesia

Titipku

Titipku Targetkan Gandeng 1000 Pasar

Moladin

Raih Pendanaan Seri A, Moladin Perkuat Platform Mobil Bekas Omnichannel di Indonesia

Discussion about this post

Berita Terbaru

BNC x Lakuemas

Bank Neo Commerce Gandeng Lakuemas Hadirkan Fitur Investasi Emas Digital

24 Juni 2022
0
Resso Coaching Clinic

Dukung Musisi Muda Independen Berbakat, Resso Kembali Gelar Coaching Clinic

24 Juni 2022
0
DELOS

Dapat Suntikan Dana Segar, Startup Delos Kembangkan Software Manajemen Tambak Udang

24 Juni 2022
0
Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah

Kembangkan Potensi Talenta Muda, Kemnaker RI Kenalkan Program Digital

24 Juni 2022
0
ESDM x Energy Transitions Innovation Challenge

Kementerian ESDM Gelar Energy Transitions Innovation Challenge

24 Juni 2022
0
Mobil Formula UGM Bimasakti

Mobil Formula Rancangan Tim Bimasakti UGM Siap Berkompetisi di FSN Belanda

24 Juni 2022
0
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
Copyright © 2022 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community

Copyright © 2022 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

Add youngster.id to your Homescreen!

Add
Go to mobile version