youngster.id - Sebagai bentuk komitmen dalam hal pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pada tahun 2023 PT Federal International Finance (FIFGROUP) menyalurkan pinjaman tanpa bunga Dana Bergulir sebesar Rp3 miliar kepada 734 UMKM di 243 cabang FIFGROUP se-Indonesia.
Penyaluran ini dibagi dalam 3 tahap: tahap 1 di bulan Mei 2023 sebanyak 340 UMKM, tahap 2 di bulan Agustus 2023 sebanyak 260 UMKM, dan tahap 3 di bulan November 2023 sebanyak 134 UMKM.
Selain penyaluran bantuan dana tanpa bunga, terdapat juga pembinaan serta pengembangan UMKM lewat kolaborasi bersama Astra, Yayasan Grup Astra, Yayasan Non Astra, serta pemerintah.
Environment Health Safety, Social Responsibility (EHSSR) & Sustainability Management Department Head FIFGROUP, Charles DW Simaremare mengatakan, kegiatan ini untuk mendukung Environment, Social, and Governance (ESG) dengan mendorong penerapan program keberlanjutan Sustainability Development Goals (SDGs) nomor 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
“Dan salah satu inisiatif yang FIFGROUP lakukan adalah melalui program Dana Bergulir, yaitu pengembangan UMKM. Semoga pelaku UMKM yang mengikuti kegiatan hari ini dapat mengambil nilai-nilai positif dan mengimplementasikannya di bisnis masing-masing,” kata Charles, Selasa (30/8/2023).
Dijelaskan Charles, bantuan modal pada program dana bergulir tahap 2 ini berasal dari Dana Sosial Syariah FIFGROUP, yang berfokus pada pengembangan UMKM, yaitu pemanfaatan dan penyaluran dana sosial syariah yang tepat serta efektif kepada masyarakat dengan mengedepankan transparansi.
”Bantuan tersebut merupakan pinjaman tanpa bunga yang diharapkan dapat meringankan beban serta membantu memajukan UMKM dengan baik,” tambahnya.
Pinjaman bantuan tanpa bunga kepada UMKM binaan ini mulai dilakukan FIFGROUP pada 2016 kepada 26 UMKM dengan nominal bantuan Rp65 juta. Kemudian dilanjutkan berurutan di 2017 terdapat 35 UMKM dengan nominal bantuan Rp124,5 juta, 2018 terdapat 67 UMKM dengan nominal bantuan Rp152,5 juta, 2019 terdapat 97 UMKM dengan nominal bantuan sebesar Rp298 juta, 2020 terdapat 54 UMKM dengan nominal bantuan Rp206,5 juta.
Pada tahun 2021 bantuan pinjaman diberikan kepada524 UMKM dengan nominal Rp1,4 miliar, dan di tahun 2022 sebanyak 600 pelaku UMKM yang terdampak dengan total nominal dana yang digulirkan sebesar Rp2 miliar. Dengan begitu, total dana yang digulirkan sejak 2016-2022, lebih dari Rp4,3 miliar kepada 1.403 pelaku UMKM.
Dan tidak hanya bantuan dana tanpa bunga yang akan diterima oleh pelaku UMKM, melainkan terdapat juga pelatihan serta pendampingan dalam rangka meningkatkan pengetahuan terkait usaha yang dijalankan, dalam setahun ke depan.
Peranan UMKM memang cukup penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, pada tahun 2022 terdapat 65,4 juta UMKM di Indonesia yang mana telah mempekerjakan 114,7 juta orang atau sekitar 56% dari tenaga kerja di Indonesia. Selain itu, UMKM juga memberikan kontribusi lebih dari 60% terhadap PDB negara, dan juga menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 95% dari total angkatan kerja di Indonesia.
Oleh karena itu, pemerintah dan semua pihak terkait harus bersama-sama bekerja untuk memberikan dukungan kepada UMKM di Indonesia, baik melalui program pelatihan dan pendampingan, akses terhadap modal, fasilitas pendukung, dan lain sebagainya. (*AMBS)