youngster.id - Smartfren meluncurkan Gerakan 100% Untuk Indonesia. Program ini bertujuan memberikan pemeratan akses internet sekaligus mendorong anak muda memberi dampak positif bagi Indonesia. Selain itu turut mendukung pengembangan UMKM.
Chief Commercial Officer Smartfren Andrijanto Muljono mengatakan, Gerakan 100% untuk Indonesia merupakan komitmen Smartfren untuk mengajak seluruh anak muda di Indonesia memberikan dampak positif bagi Indonesia.
Adapun target pemberian akses internet oleh Smartfren di antaranya ialah pelajar yang berada di daerah pelosok, pelajar di kawasan sub-urban yang kesulitan memenuhi kebutuhan akses internet untuk pendidikan, komunitas belajar di berbagai daerah. Serta, UMKM lokal di berbagai kota di Indonesia.
“Gerakan 100% untuk Indonesia ini adalah komitmen Smartfren untuk menyatukan seluruh anak muda di Indonesia dengan berbagai programnya, membawa UMKM untuk naik kelas dan memberikan manfaat positif untuk Indonesia,” kata Andrijanto dalam keterangan pers, Rabu (24/5/2023).
Dalam Gerakan 100% untuk Indonesia, Smartfren juga turut menyediakan beragam program lainnya. Di antaranya Teman Pintar Indonesia, Teman Kreasi Indonesia dan WOW 100% untuk Indonesia.
Teman Pintar Indonesia merupakan wadah literasi digital untuk anak muda dan para ibu yang telah diikuti oleh lebih dari 30.000 orang peserta di hampir 150 kota Indonesia. Lalu program Teman Kreasi Indonesia merupakan wadah kolaborasi dengan berbagai usaha lokal.
Sedangkan, program WOW 100 Persen untuk Indonesia merupakan wadah untuk menampilkan berbagai potensi dari sisi komunitas serta usaha lokal. Program ini telah berjalan di sejumlah kota Indonesia.
Andrijanto menambahkan bahwa saat ini Smartfren memiliki 5.000-an Base Transceiver Station (BTS) yang bisa membuka peluang usaha. “Kami ingin dari setiap BTS Smartfren ada enam orang yang bisa berjualan starter pack hingga pulsa Smartfren. Jadi kalau ada 5.000-an kita kalikan enam maka akan bertambah jumlah UMKM di Indonesia ini. Saat ini di setiap BTS Smartfren rata-rata baru ada tiga UMKM yang berjualan starter pack hingga pulsa,” ungkapnya.
Sementara itu Penasihat PEBS Universitas Indonesia (UI) Nining I. Soesilo berharap banyak perusahaan lain yang menginiasi program digitalisasi UMKM dan anak-anak muda seperti ini, sehingga dapat mewujudkan kontribusi positif untuk Indonesia.
“Saat ini ada lebih dari 64 juta unit usaha UMKM di seluruh Indonesia, dan baru sebagian saja yang tersentuh digitalisasi dan berhasil naik kelas. Selain itu hampir 97% tenaga kerja di Indonesia diserap oleh UMKM. Dengan demikian, upaya untuk mendukung digitalisasi UMKM bakal memberikan manfaat yang baik untuk masyarakat,” katanya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post