youngster.id - Google.org mengumumkan dua pendanaan baru untuk ASEAN Foundation dan Edu Farmers International Foundation. Hibah senilai total $7 juta untuk ASEAN Foundation dan Edu Farmers International Foundation diharapkan akan mempercepat serta mendukung kesiapan menyambut masa depan ekonomi AI.
President & Chief Investment Officer untuk Alphabet dan Google Ruth Porat mengatakan, kucuran pendanaan ini diharapkan akan membantu 5,5 juta orang di Asia Tenggara memperoleh keterampilan di bidang AI dan meningkatkan ketahanan pangan bagi 200.000 petani dan keluarga di Indonesia.
“Google sangat peduli dan melakukan banyak investasi untuk masa depan Asia Tenggara, dengan ekosistem teknologinya yang dinamis dan digitalisasi yang cepat, sehingga menciptakan peluang menarik bagi AI untuk berkembang dan mentransformasi ekonomi di seluruh ASEAN,” ucap Ruth Porat, Kamis (3/10/2024) di Sekretarian ASEAN, Jakarta.
ASEAN Foundation akan menerima hibah sebesar US$5 juta untuk meningkatkan literasi AI bagi lebih dari 5,5 juta anak muda, pendidik, dan orang tua di kawasan ini. Sedangkan Edu Farmers International Foundation juga akan menerima hibah sebesar US$2 juta untuk meningkatkan upaya ketahanan pangan bagi 200.000 petani kecil dan keluarga kurang mampu di Indonesia dengan layanan informasi bertenaga AI.
Menurut Porat, pengumuman ini mempertegas dukungan berkelanjutan Google.org untuk berbagai organisasi yang berdampak sosial, untuk memastikan bahwa transformasi AI bersifat inklusif dan dapat dinikmati semua orang.
“Kami melakukan investasi dengan membangun pusat data, region cloud, dan kabel bawah laut di seluruh kawasan, serta terus bekerja keras selama bertahun-tahun untuk menghadirkan infrastruktur internet dan AI ke tengah-tengah masyarakat dan berbagai organisasi yang ada di wilayah ini. Kami juga telah membekali jutaan orang di Asia Tenggara dengan keterampilan yang siap untuk AI. Upaya-upaya ini akan membuka jalan bagi penggunaan dan inovasi AI di berbagai industri di Asia Tenggara,” ungkapnya.
Porat memaparkan, sejak tahun 2019, Google.org telah mendukung berbagai organisasi yang memberikan dampak sosial di Indonesia dengan pendanaan tunai senilai lebih dari US$10 juta.
Selama kunjungan dua hari ke Jakarta, Porat juga mengunjungi sebuah SMP negeri di mana ia bertemu para guru dan siswa yang sudah lulus dari dua program pelatihan Google yang saat ini masih terus berjalan. Hibah yang diumumkan hari ini akan makin memperkuat program-program peningkatan keterampilan semacam ini dan memberdayakan lebih dari 2,5 juta orang Indonesia untuk belajar keterampilan AI.
Sementara itu, dalam AI Opportunity Southeast Asia Forum yang diselenggarakan hari ini, Executive Director untuk ASEAN Foundation Dr. Piti Srisangnam, menjelaskan tujuan yang ingin dicapai melalui program “AI Ready ASEAN”.
“Diharapkan hingga tahun 2026 kami telah melatih jutaan pendidik, orang tua, dan anak-anak muda melalui program AI khusus yang didesain oleh ASEAN Foundation,” ujarnya.
Srisangnam mennegaskan, pihaknya akan bekerja sama dengan partner-partner lokal di sepuluh negara untuk melibatkan setidaknya lima ribu sekolah dan universitas melalui pelatihan dasar-dasar AI secara online dan tatap muka.
“Untuk mencapainya, kami akan melatih 2.000 pelatih ahli di kawasan yang dapat memberikan kursus-kursus dasar AI. Literasi AI akan menjadi hal yang krusial dalam satu dekade ke depan dan kami yakin bahwa hibah Google.org ini akan membantu ASEAN Foundation mendukung jutaan orang di ASEAN untuk mempelajari hal baru dan membantu karier mereka,” ucapnya.
Vice President Google untuk wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan Sapna Chadha menambahkan, penggunaan dan inovasi AI berpotensi menciptakan manfaat ekonomi sebesar Rp2.612 triliun atau US$167 miliar bagi bisnis di Indonesia hingga tahun 2030.
“Kami berinvestasi di Indonesia untuk membantu mewujudkan potensi ini dan telah menciptakan sejumlah program untuk meningkatkan keterampilan siswa dan guru terkait AI dalam mempersiapkan masa depan. Kami juga bangga dapat mendukung organisasi lokal dan regional untuk memanfaatkan kekuatan AI guna memecahkan berbagai masalah prioritas Indonesia seperti ketahanan pangan, perawatan kesehatan, dan pendidikan,” ucapnya.
Edu Farmers International Foundation, yang menerima hibah Google.org pertama pada tahun 2022, telah melatih 4.400 petani dan lebih dari 1.000 anak muda melalui program “Bertani Untuk Negara”. Platform pembelajaran online mereka, Bertani Academy, telah mendaftarkan lebih dari 2.500 pengguna dan video edukasi singkat mereka telah menjangkau jutaan penonton.
“Hibah terbaru senilai US$2 juta dari Google.org ini diharapkan dapat membantu kami memberdayakan 200.000 petani kecil dan keluarga kurang mampu. Melalui chatbot bertenaga AI, kami dapat menawarkan panduan yang dipersonalisasi kepada petani kecil, memaksimalkan hasil panen berdasarkan data lokal real-time, seperti cuaca, kondisi tanah, dan ancaman hama. Untuk lingkup keluarga, chatbot dapat memberikan saran nutrisi yang disesuaikan untuk mengatasi stunting dan orang tua akan diberikan akses ke platform yang memberi pengetahuan penting tentang kebiasaan makan sehat dan perawatan anak,” kata Amri Ilmma, Chief Operating Officer, Edu Farmers International Foundation.
STEVY WIDIA