Hal Dasar Yang Perlu Dalam Membangun Startup

Workshop class DailySocial bersama Andrew Tanyono, CEO dan Founder Promogo. (Foto: Fahrul Anwar/Youngster.id)

youngster.id - Membangun bisnis rintisan (startup) bukanlah semudah yang dibayangkan banyak orang. Akan tetapi belajar dari kisah sukses yang diraih para pelaku startup, paling tidak akan membawa Anda pada langkah menuju sukses.

Inilah yang dibahas dalam sebuah acara workshop class bersama Andrew Tanyono, CEO dan Founder Promogo belum lama ini. Di ajang tersebut Andrew berbagi pengalaman sekaligus tips sukses membangun startup di sektor car advertising ini.

Menurut Andrew, memang bukan hal mudah awalnya bagi setiap orang mendirikan wirausaha atau perusahaan rintisan. Faktanya, selama ini banyak calon startup baru melihat pemilik perusahaan rintisan sukses hanya memandang dari segi kesuksesannya saja.

“Dari sekian banyak seminar yang saya ikuti, ada banyak orang (calon startup) melihat hasil akhir dari sebuah startup itu sendiri bukan dari sisi history memandangnya. Sebenarnya jangan hanya fokus dari hasil kesuksesannya aja tapi dari history nya misalnya, mulai dari perjalanan startup tersebut tidak juga penting untuk dilihat. Jadi pandangan ini yang mesti diubah,” kata Andrew Selasa (21/11/2017) malam di Jakarta.

Menurut dia, ide itu adalah barang murah. Yang mahal adalah eksekusi. Pasalnya, semua orang memiliki ide, tapi belum tentu bisa mengeksekusinya. Dia juga menekankan bahwa dalam melakukan validasi ide, founder harus memiliki passion yang sama dengan bisnis yang akan digelutinya. Memiliki passion yang sama, dinilai akan lebih mudah dalam memvalidasi.

“Bahkan empat bulan Promogo sudah berdiri, validasi ide itu terus dilakukan karena saya sendiri enggak tahu hasilnya akan seperti apa karena saya selalu coba apapun ide yang muncul,” ungkapnya.

Diri menegaskan taka da yang baru di dunia ini. Andrew mencotohkan dengan perusahaan rintisan yang di bangunnya itu semata hanya metode lama yang sudah ada dan dikawinkan dengan kemajuan teknologi. Alhasil, inovasi yang dilakukannya ini turut dirasakan hasilnya.

“Bagi saya di dunia ini tidak ada yang baru. Tetapi ketika semua itu ingin terlihat baru perusahaan yang saya dirikan ini hanya perlu mengawinkan-nya dengan teknologi. Karena usaha iklan mobil berjalan sudah sejak lama ada. Dari situlah akhirnya inovasi ini muncul,” ungkap Andrew.

Kini Promogo telah hadir di 20 kota, tersebar di kota tier ke-2 dan 3 dengan menggandeng 45 brand sebagai pengiklan. Jumlah mobil berstiker sekitar 4 ribu, total perjalanan mencapai 20 juta kilometer. Bahkan Promogo telah mencetak pendapatan bisnis sebesar US$1 juta dan telah membayar iklan ke pemilik mobil dengan total nilai Rp5 miliar.

“Jadi ketika Anda ingin mendirikan perusahaan rintisan. Usahakanlah cari yang arahnya tak jauh dengan passion atau kegemaran kita sendiri. Kalau disitu sudah merasa suka, yakin jalan dan peluang akan mudah ditemui sehingga perusahaan yang kita dirikan inu nantinya bisa dengan cepat berkembang, kalau saya yakin akan hal itu,” katanya.

Dia juga mengaku banyak belajar dan membuka hubungan pertemanan dengan semua orang. “Jangan lupa untuk terus berbuat baik ke orang saing, karena kita semua nggak ada yang tahu di luar akan ketemu siapa. Yang terpenting adalah skill, usaha dan terus berdoa,” pungkasnya.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version