youngster.id - Sebagai komitmen mengakselerasi daya saing SDM di industri teknolog informasi dan komunikasi (TIK), PT Huawei Tech Investment (Huawei) kembali menggelar program Seeds for the Future. Terpilih 10 mahasiswa dari 7 perguruan tinggi terkemuka untuk mengikuti program global di Tiongkok. Program ini mendapat dukungan dari Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Indonesia serta Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Selina Wen Han Vice President Public Affairs and Communicator Huawei Indonesia mengatakan, program ini menjadi bentuk penegasan komitmen Huawei dalam turut menyiapkan SDM TIK yang profesional, penuh integritas, inovatif, dan berdaya saing tinggi melalui transfer pengetahuan tentang teknologi, inovasi, nilai-nilai korporasi dan kearifan lokal, serta wawasan global.
“Program Seeds for The Future yang digelar sejak tahun 2008 merupakan komitmen kami dalam menyiapkan SDM berkompetensi tinggi dan siap untuk diandalkan dalam mengantisipasi dinamika di dunia TIK, termasuk revolusi industri 4.0 yang tidak lama lagi diyakini oleh banyak pihak akan membawa perubahan besar. Khusus di Indonesia, Seeds for the Future juga menjadi bentuk respon kami terhadap kebutuhan dunia pendidikan dalam melahirkan lulusan-lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri,” kata Selina pada Jumat (24/8/2018) di Jakarta.
Sesungguhnya Indonesia sudah mengirimkan peserta Seeds for the Future sejak 2013 setiap tahun berturut-turut. Dan pada 2018, Huawei telah memilih 10 mahasiswa yang berasal dari tujuh perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Telkom, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Para mahasiswa tersebut terpilih setelah lolos dari seleksi yang mewajibkan mereka untuk menuangkan ide dan gagasan pikiran mengenai perkembangan industri TIK lewat karya tulis dan presentasi video dalam bahasa Inggris.
“Melalui penuangan ide dan gagasan dalam bentuk karya tulis, Huawei berharap para mahasiswa kian terlatih dalam membangun struktur berpikir yang konstruktif melalui tulisan. Sedangkan presentasi dalam bentuk video kreatif ditujukan untuk mendorong mahasiswa meningkatkan kemampuan berkomunikasi verbal secara persuasif yang sangat penting dibutuhkan di dunia kerja. Adapun penggunaan bahasa Inggris sangat relevan dengan tujuan kami dalam mendukung lahirnya talenta-talenta baru dunia TIK berkompetensi global dari dunia pendidikan Indonesia,” ungkap Selina lagi.
Sementara itu, Panji Pratama Public Relation Manager Huawei Indonesia mengatakan, dalam lima tahun terakhir, program ini telah memberikan kontribusi kepada 85 orang mahasiswa Indonesia. Selama di Tiongkok, peserta Seeds for the Future akan mengikuti serangkaian program yang berlangsung di dua kota, Beijing dan Shenzen, dari 25 Agustus hingga 7 September 2018. Dari 25 sampai 30 Agustus 2018, kesepuluh mahasiswa akan mendapat kesempatan untuk belajar menyelami budaya Tiongkok beserta filosofinya di Beijing Language and Culture University.
Peserta juga berkesempatan untuk menjelajahi kota yang menjadi representasi dari kemajuan Tiongkok modern serta Tembok Besar Tiongkok yang merupakan representasi dari kebesaran budaya Tiongkok yang sudah terbangun kokoh sejak masa lalu. Selanjutnya, peserta akan menuju Shenzhen untuk mengikuti program semi-pemagangan dan bimbingan tentang teknologi dan inovasi terbaru di dunia TIK hingga 7 September 2018. Di kantor pusat Huawei tersebut, para peserta akan dibekali berbagai pengetahuan dan materi yang relevan dengan dunia TIK yang mereka geluti.
Para peserta akan dibekali pengetahuan mengenai perkembangan terbaru dari teknologi jaringan 3G/4G/5G, komputasi awan, Internet of Things, hingga jaringan yang cerdas. Sebagai tambahan, sepuluh mahasiswa asal Indonesia tersebut juga berkesempatan untuk mulai belajar membangun jejaring internasional karena mereka akan bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa dari 84 negara lainnya.
“Kami harap program ini dapat menciptakan nilai yang tinggi bagi ekosistem industri Teknologi, Informasi dan Komunikasi di Indonesia,” ucap Panji menegaskan.
Prakoso, Sekretaris Ditjen Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI mengatakan pihaknya mendukung langkah Huawei ini. “Dengan program ini maka mahasiswa Indonesia akan dapat mengikuti perkembangan teknologi di dunia sehingga dapat menjawab tantangan jaman memasuki industri 4.0,” ucapnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post