youngster.id - IDYBYTE ESPORTS 2019 menggelar konferensi e-sports berskala internasional. Ajang yang dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara ini ingin menunjukkan Indonesia adalah pasar e-sport terbesar di Asia Tenggara. Tak hanya menggelar konferensi tetapi juga pameran, kompetisi game, hingga ajang pencarian bakat di industri esports seperti caster, streamer dan cosplayer.
Data menunjukkan sejak 2017 Indonesia telah menjadi pasar esports terbesar di Asia Tenggara dengan mencatatkan keuntungan sebesar US$ 880 juta, dan merupakan negara ke-16 di dunia dengan pendapatan tertinggi yang dihasilkan dari industri ini. Bahkan secara global, pendapatan industri esports dunia diprediksi akan tumbuh sebesar US$ 1,4 – 2,4 miliar pada tahun 2020.
“Gelaran IDBYTE ESPORTS 2019 ini menjadi pintu masuk menuju babak baru industri esports di Indonesia, sehingga menjadikan industri ini menjadi pasar esports terbesar di Asia Tenggara. Lewat konferensi e-sports ini akan menyingkap potensi industri esports Indonesia bersama para pemimpin industri esports dunia, pemerintah Indonesia, media dan pelaku industri esports di Indonesia,” ungkap Rudiantara pada pembukaan IDYBYTE ESPORT 2019, Jumat (13/9/2019) di ICE BSD Serpong, Tangerang, Banten.
Sementara dari laporan Newzoo, saat ini tercatat ada 43,7 juta gamers di Indonesia, di mana 55% di antaranya rela merogoh koceknya untuk kepentingan terkait game, dan diprediksi angka ini akan terus tumbuh jika dilihat dari pertumbuhan tahunan pegiat esports di Indonesia yang mencatatkan angka 38,2% per tahun.
IDBYTE merupakan salah satu gelaran teknologi terbesar di Indonesia yang diadakan setiap dua tahun sekali sejak tahun 2011.
Shinta Dhanuwardoyo, Chairwoman IDBYTE ESPORTS 2019 menuturkan, IDBYTE ESPORTS 2019 diselenggarakan dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat akan potensi dan manfaat positif yang bisa dihasilkan dari industri esports yang sedang berkembang dengan sangat cepat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini.
“Selain itu, acara ini juga merupakan wadah untuk memicu terjadinya kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem industri ini dalam rangka untuk mewujudkan industri esports di Indonesia menjadi lebih kuat dan bisa menghasilkan,” ucap Shinta.
Dikatakan Shinta, hal ini merupakan potensi bagus bagi perusahaan untuk terlibat dalam industri esports dengan menjadikan esports sebagai alat pemasaran baru dalam rangka meraih keuntungan dari besarnya pasar dalam industri ini.
“Esports bukanlah sekedar kompetisi game dan fenomena global yang sedang naik daun semata, tapi merupakan industri yang sustainable dan sedang tumbuh dengan pesat, serta memiliki potensi untuk memberikan manfaat secara berkelanjutan, baik bagi perusahaan, masyarakat dan juga negara. Untuk itu, IDBYTE ESPORTS 2019 diproyeksikan menjadi pintu masuk menuju babak baru industri ini, di mana seluruh pihak dalam ekosistem industri ini dapat lebih dalam menggali potensinya dan terlibat secara aktif dalam membangun industri ini bersama-sama,” tambah Shinta.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post