youngster.id - Gelaran Indonesia Menari 2025 berhasil menjaring lebih dari 8000 peserta dan digelar di 11 kota di Indonesia. Ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga perayaan yang menghidupkan kembali kekayaan seni pertunjukan Indonesia melalui pendekatan yang modern dan interaktif.
Sejak dimulai pada 2012, Indonesia Menari konsisten menjadi wadah apresiasi tari Nusantara yang dikemas dengan format modern, segar, dan inklusif.
Program Manager Indonesia Kaya Billy Gamaliel mengungkapkan, total pendaftar tahun ini mencapai 35.000 orang yang datang dari beragam latar belakang, mulai dari generasi milenial, sanggar tari, komunitas pecinta tari, hingga perwakilan sekolah dan universitas di seluruh Indonesia.
“Peningkatan jumlah pendaftar ini dipengaruhi oleh pertambahan jumlah kota penyelenggara dari tahun ke tahun dan karena sudah banyak yang menantikan kembalinya diadakan kegiatan Indonesia Menari ini,” ucapnya dikutip Rabu (15/10/2025).
Menurut Billy, perbedaan yang paling menonjol adalah pada jumlah total pendaftar dan rentang usia yang semakin melebar, yakni dari 5 hingga 70 tahun yang didominasi rentang usia 25 – 35 tahun sebanyak 42%. Kelompok usia muda, yaitu 16 hingga 24 tahun, juga menunjukkan partisipasi yang kuat sebesar 30%, diikuti oleh peserta di bawah 15 tahun sebesar 20%.
Jika dibandingkan, Indonesia Menari 2025 diikuti sekitar 8% peserta yang berusia di atas 36 tahun. Dalam hal gender, pendaftaran didominasi oleh perempuan sebanyak 77%, jauh melampaui pendaftar laki-laki yang hanya berjumlah 23%.
Program Indonesia Menari 2025 hadir di Jakarta, Bandung, Semarang, Medan, Makassar, dan Palembang. Selain itu, menyambangi lima kota baru, yaitu Surabaya, Balikpapan, Manado, Bekasi, dan Karawang.
“Penambahan kota ini mencerminkan semangat untuk melibatkan lebih banyak pecinta tari dari berbagai daerah,” ujarnya.
Billy mengatakan, Surabaya menjadi kota yang paling banyak pendaftarnya, yaitu mencapai hampir 9.000 orang. Sedangkan dari 11 kota, Palembang menjadi kota dengan kuota peserta terbanyak, yaitu mencapai 1.200 orang.
Dalam penyelenggaraan, Indonesia Menari hadir dalam bentuk tarian kelompok yang terdiri dari minimal lima orang dan maksimal tujuh orang yang bisa diikuti oleh siapapun tanpa batasan usia dan latar belakang. Seluruh peserta diwajibkan menggunakan kostum bertema etnik modern dan membawakan koreografi tarian tersebut tanpa boleh diubah, tetapi untuk pola lantai dan komposisi dalam koreografi boleh dikembangkan oleh peserta.
Para peserta juga mendapat koreografi khusus karya Bathara Saverigadi Dewandoro, seorang penari, koreografer, dan sutradara drama wayang. Ia adalah tokoh seni tari muda yang meraih juara di Indonesia Mencari Bakat dan meraih Gold Medals Cabor Traditional Dance Sport pada PON 2024 juga merupakan Art Director di Swargaloka Art.
Koreografi tersebut diiringi medley 8 lagu daerah yang diaransemen modern oleh Alffy Rev, yaitu Sinanggar Tulo, Sumatera Utara; Kicir-Kicir, DKI Jakarta; Cing Cangkeling, Jawa Barat; Anging Mamiri, Sulawesi Selatan; Rek Ayo Rek, Jawa Timur; Indung-Indung, Kalimantan Timur; Si Patokaan, Sulawesi Utara; dan Rasa Sayange, Maluku.
Setelah melalui proses seleksi dan penilaian terpilih sebagai Juara 1 adalah Elpro Art Dance team Chira. Kemudian, Juara 2 Kujang Kendana Budaya Dance Art, dan Juara 3 Lantara SMAN 90. Selain itu, akan dipilih juga satu kelompok pemenang kategori kostum favorit di setiap kota yang akan diumumkan pada 21 Oktober 2025 melalui akun Instagram indonesia_kaya.
“Melalui #MenaridiMall, kita bukan hanya menampilkan tarian, tetapi merayakan keberagaman dengan bergerak bersama. Semoga Indonesia Menari terus menjadi inspirasi bagi generasi masa kini dan mendatang untuk melestarikan warisan Nusantara,” tutup Billy.
STEVY WIDIA