Indonesia Punya 2.800 Startup Yang Kembangkan Teknologi Berbasis AI

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI Nezar Patria. (Foto: stevywidia/youngster.id)

youngster.id - Pemerintah optimis Indonesia akan menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi digital di Kawasan Asia Tenggara. Bahkan diproyeksikan Indonesia dapat menyumbang hingga 40% pertumbuhan ekonomi digital ASEAN pada 2030.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkodigi), Nezar Patria, mengatakan, Indonesia kini memiliki sekitar 2.800 perusahaan rintisan (startup) yang sedang mengembangkan teknologi berbasis AI.

“Banyak inisiatif baru yang lahir dalam lima tahun terakhir ini. Bahkan kita memiliki sekitar 2.800 startup yang sedang mengembangkan teknologi AI,” katanya pada peluncuran Empowering Indonesia Report 2025, Senin (27/10/2025).

Menurut Nezar Patria, lonjakan jumlah startup tersebut menjadi bukti kuat bahwa generasi muda Indonesia memiliki semangat tinggi untuk berinovasi di bidang teknologi digital.

“Minat generasi muda kita terhadap AI sangat tinggi. Mereka bukan hanya pengguna, tetapi juga pengembang teknologi,” katanya.

Nezar menambahkan, pertumbuhan ekosistem startup AI ini sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat kesiapan nasional di bidang kecerdasan buatan. Selain itu, pemerintah sedang mempersiapkan dua regulasi penting, yakni Peraturan Presiden tentang Peta Jalan AI Nasional dan Peraturan Presiden tentang Etika AI. Kedua aturan itu akan menjadi dasar pengembangan ekosistem AI yang etis, berkelanjutan, dan berorientasi pada kesejahteraan manusia.

“Sejalan dengan visi ini, salah satu prinsip panduannya adalah keberlanjutan. AI harus dikembangkan dengan memperhatikan dampaknya terhadap manusia, lingkungan, dan semua makhluk hidup, untuk memastikan bahwa AI berkontribusi pada kesejahteraan jangka panjang,” jelasnya.

Dengan dukungan kebijakan dan kolaborasi lintas sektor, Nezar optimistis Indonesia dapat menjadi kekuatan baru di bidang kecerdasan buatan. “Dengan upaya-upaya ini, ditambah dengan kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan, Indonesia dapat menjadi salah satu kekuatan global di bidang AI,” tukas Wamenkomdigi.

Dalam laporan Empowering Indonesia Report 2025 disebutkan, Indonesia saat ini memiliki 364 startup AI dengan total pendanaan mencapai US$1,08 miliar. Selain itu ada inisiatif riset nasional seperti Sahabat-AI V2, Large Language Model (LLM) berparameter 70 miliar yang mendukung bahasa Indonesia dan bahasa daerah seperti Jawa, Sunda, Bali, dan Batak. Inovasi lokal ini menjadi bukti bahwa Indonesia mulai beralih dari pengguna menjadi pembentuk teknologi AI global.

 

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version