Investasi US$15 Juta, IFC Jadi Pemegang Saham di Tawada Healthcare

IFC x Tawada Healthcare

Investasi US$15 Juta, IFC Jadi Pemegang Saham di Tawada Healthcare (Foto: Istimewa)

youngster.id - Lembaga sektor swasta dari Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC), mengumumkan investasinya hingga US$15 juta di Tawada Healthcare. Investasi dari IFC, dalam bentuk ekuitas, akan memungkinkan Tawada untuk mengembangkan bisnis distribusinya, sekaligus menyediakan modal untuk pembangunan fasilitas manufaktur baru di Jawa Tengah.

Euan Marshall, IFC Country Manager untuk Indonesia dan Timor-Leste mengatakan, investasi ini bertujuan untuk mendukung bisnis distribusi alat kesehatan dan perlengkapan medis Tawada Healthcare dan memungkinkan perusahaan untuk memperluas operasinya di bidang manufaktur.

Lebih penting lagi, investasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat Indonesia ke layanan kesehatan yang lebih terjangkau, dengan memberikan dorongan signifikan bagi industri layanan kesehatan dan alat kesehatan di Indonesia.

“Dengan investasi ini, kami akan secara langsung berkontribusi dalam mengatasi beberapa tantangan yang dihadapi oleh sektor kesehatan, terutama yang berkaitan dengan manufaktur dan distribusi, yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 dan memberikan tekanan besar pada sistem layanan kesehatan di Indonesia,” kata Marshall, seperti dilansir laman IFC, Senin (18/9/2023).

Menurut Marshall, investasi IFC ini, menandai langkah pertama yang diambil dalam rangkaian kerja sama yang dimulai dengan nota kesepahaman (MoU) antara IFC dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. MoU tersebut mencakup komitmen untuk mengidentifikasi peluang investasi yang dapat mendukung industri farmasi, vaksin, dan teknologi medis, sekaligus memperkuat ketahanan dalam sektor kesehatan di Indonesia.

Kemitraan antara IFC, dan Tawada Healthcare juga diharapkan akan memberikan dampak positif lebih jauh, seperti penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi dengan mendorong pengembangan industri lokal, menarik investasi, dan mempromosikan kemajuan teknologi.

“Baru beberapa bulan yang lalu IFC menandatangani MoU dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk mendukung sektor kesehatan di Indonesia, dan investasi yang kami umumkan hari ini menunjukkan bahwa kami telah mewujudkan komitmen kami, yang pada akhirnya akan memberikan dampak kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia,” tambahnya.

MoU antara IFC dan Kementerian Kesehatan Indonesia, yang ditandatangani pada bulan Mei, mencakup peluncuran Program Indonesian Health Sector Growth. Dalam program ini, IFC berkomitmen untuk mendukung perusahaan-perusahaan Indonesia di sektor kesehatan melalui layanan konsultasi dan pembiayaan. Selain itu, IFC juga sepakat untuk memfasilitasi investasi langsung asing di sektor kesehatan.

Satrija Sumarkho, Chief Executive Tawada Healthcare mengatakan, Indonesia masih tertinggal dari sebagian besar negara lain dalam hal akses ke layanan kesehatan yang berkualitas.

Menurutnya, Pandemi COVID-19 telah mengubah pola pikir masyarakat, dengan negara menyadari perlunya menjamin akses kesehatan bagi rakyat untuk memenuhi impiannya menjadi negara maju pada tahun 2045.

Sejak saat itu, pemerintah telah mengalokasikan investasi untuk membangun lebih banyak rumah sakit dan klinik, membeli peralatan medis yang berkualitas, membentuk tenaga kerja tenaga kesehatan yang berkualifikasi, dan memberikan insentif kepada sektor swasta untuk membangun industri medis lokal. Sektor swasta juga tanpa henti membangun lebih banyak rumah sakit.

“Dengan investasi IFC, serta jaringan dan infrastruktur yang dimiliki Tawada, kami yakin dapat memainkan peran yang signifikan dan penting dalam transformasi layanan kesehatan di Indonesia,” kata Satrija.

Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam dampak kesehatan selama dua dekade terakhir, namun masih menghadapi beberapa tantangan utama. Kurangnya kapasitas produksi yang terjangkau dan berkualitas tinggi menjadi hambatan dalam produksi peralatan dan perangkat medis lokal, sementara saluran distribusi yang belum cukup berkembang membatasi kemampuan untuk menjangkau segmen yang kurang terlayani di daerah terpencil.

Dengan meningkatkan produksi lokal dan memperbaiki distribusi alat kesehatan, investasi dari IFC diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan aksesibilitas dan keterjangkauan, terutama di daerah-daerah terpencil dan kurang terlayani, serta meningkatkan infrastruktur layanan kesehatan dengan memastikan pasokan alat kesehatan yang stabil dan dapat diandalkan.

Tawada Healthcare merupakan perusahaan yang memasok dan merawat peralatan kesehatan dan medis, serta memasarkan dan mendistribusikan perlengkapan medis kepada lebih dari 6.000 pelanggan di seluruh Indonesia, termasuk rumah sakit, pusat kesehatan, dan laboratorium terkemuka di seluruh Indonesia.

Didirikan pada tahun 1999 dan berpusat di Jakarta, Tawada Healthcare mewakili lebih dari 45 merek terkenal di seluruh dunia, termasuk Abbott, Leica, Olympus, dan Baxter. Tawada Healthcare saat ini dimiliki oleh PT Triputra Berjaya dan Capsquare Asia Partners, serta IFC sebagai pemegang saham. (*AMBS)

 

Exit mobile version