youngster.id - Perusahaan teknologi financial pembiayaan (fintech lending) PT Investree Radhika Jaya (Investree) mengakuisisi saham startup e-procurement PT Big Ecommerce Bersama (Mbiz). Langkah ini untuk memperluas pasar terutama usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia.
Co-Founder sekaligus CEO Investree Adrian Gunadi mengungkapkan, penjajakan untuk akuisisi ini telah berjalan dengan nilai yang tidak disebutkan.
“Untuk mendukung dan menguatkan bisnis Investree dalam hal pembiayaan rantai pasokan melalui ekosistem e-procurement Mbiz, kami sekaligus mengumumkan bahwa Investree resmi melakukan akuisi atas saham PT Big Ecommerce Bersama (Mbiz). Kami berharap akan tercipta lebih banyak batu lompatan bagi kedua perusahaan sekaligus inovasi-inovasi dalam mengembangkan UKM, memantapkan ekosistem digital, dan mewujudkan inklusi keuangan,” ucap Adrian belum lama ini di Jakarta.
Secara keseluruhan, perusahaan telah menyalurkan pinjaman Rp 4,4 triliun sejak 2015. Pemberi pinjaman (lender) aktif di Investree sekitar 20 ribu, dari 80 ribu yang terdaftar. Sebanyak 70% di antaranya merupakan individu atau retail.
Sementara itu, Mbiz bergerak di bidang e-procurement business to business (BtoB), yang menyediakan barang dan jasa untuk keperluan usaha. Per tahun lalu, Mbiz menggaet lebih dari 350 perusahaan sebagai pembeli dan 3.400 vendor. Perusahaan rintisan itu juga meluncurkan Mbizmarket.co.id guna memudahkan konsumen mengakses beragam layanan dan mendaftarkan diri sebagai vendor. Melalui layanan itu, Investree dapat memberikan pinjaman kepada pembeli maupun vendor.
Investree dan Mbiz telah menguji coba layanan pembiayaan untuk 10 pembeli dan vendor. Hasilnya, fintech lending tersebut telah menyalurkan pinjaman Rp 90 miliar dalam kurun waktu dua bulan. Adrian optimistis, kerja sama dengan Mbiz sangat potensial bagi Investree.
“Januari 2020 kami siap berlari kencang. Kami optimistis bisa tiga kali lipat dari itu (Rp 90 miliar),” kata Adrian.
Sementara itu, CEO Mbiz Rizal Paramarta mengatakan, saat ini ada 100 ribu item produk (Stock Keeping Unit/SKU) yang tersedia di platform-nya. Per tahun lalu, Nett Merchandise Value (NMV) mencapai Rp 2 triliun, dengan rerata pemesanan (purchase order) Rp 70 juta. Ia menyebutkan, selama dua bulan uji coba layanan investree, NMV meningkat dua kali lipat. “Piloting pada September dan Oktober. Pinjaman mencapai Rp 90 miliar kepada pembeli dan vendor” kata Rizal.
Menurut Rizal, selama ini vendor dan pembeli mengalami beberapa tantangan seperti keterbatasan akses permodalan. “Pertumbuhan dari bisnis ekosistem kami terhambat. Awal tahun ini, kami diskusi dengan Investree cari solusinya,” kata dia.
STEVY WIDIA
Discussion about this post