Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

Isu Demam Berdarah Jadi Fokus World Health Summit Regional Meeting

9 April 2024
in Headline
Reading Time: 3 mins read
Isu Demam Berdarah Jadi Fokus World Health Summit Regional Meeting
0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, telah terjadi 46.168 kasus demam berdarah di Indonesia selama 12 pekan pertama di tahun 2024. Angka tersebut naik 2,5 kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu, dengan korban meninggal mencapai 350 orang. Hal ini membuat Indonesia berada di tengah-tengah krisis kesehatan yang serius.

Isu untuk menanggulangi krisis ini, menjadi pembahasan penting dalam pertemuan regional tahunan World Health Summit, yang diselenggarakan oleh Monash University pada 22–24 April 2024 di Melbourne.

Beberapa peneliti dari Monash University, Indonesia, juga akan terlibat. Salah satunya adalah Henry Surendra, epidemiologi penyakit menular dan Associate Professor of Public Health, yang menjadi anggota komite program World Health Summit, secara khusus merancang sesi “Emerging and re-emerging infectious health threats: Opportunities for effective regional coordination and leadership”.

“Penelitian dan pembelajaran adalah dua aspek akademik yang memainkan peran penting dalam meningkatkan kondisi kesehatan masyarakat regional dan global. Meneliti isu-isu kesehatan masyarakat yang utama, seperti penyakit menular yang muncul dan kembali muncul, akan membantu kita memahami dinamika penularan penyakit, serta mengidentifikasi strategi pengendalian dan pencegahan yang efektif. Di sisi lain, pembelajaran yang inklusif akan mempercepat pengembangan tenaga kerja dan mempertahankan peran mereka di sektor kesehatan global dan kesehatan masyarakat,” ungkap Hery yang dikutip Selasa (9/4/2024).

Baca juga :   Brand Lokal Harus Siap Mental dan Konsisten Untuk Bisa Maju

Selain itu, sebagai Koordinator Program Master of Public Health, Monash University, Indonesia, dia akan bergabung dalam sesi “Breaking barriers, building bridges and shaping the future of public and global health education, khususnya membahas strategi untuk mengintegrasikan kompetensi budaya ke dalam kurikulum, mempromosikan inklusivitas dan responsif dalam menjawab kebutuhan kesehatan populasi yang beragam.

Lalu, Claudia Stoicescu, Associate Professor of Public Health, Monash University, Indonesia, membawa keahliannya dalam harm reduction, HIV, dan drug policy. Dia akan menyoroti tren terbaru dalam penggunaan metode detensi penyalahguna narkoba berkasus hukum (compulsory) di kawasan Asia Pasifik atas nama ‘rehabilitasi’, serta mengkaji beberapa alternatif berbasis komunitas dan sukarela (voluntary) yang menjanjikan, sebagai bahan diskusi dalam sesi “Rethinking drug policy: minimizing harm and unintended consequences session. Rehabilitasi penyalahguna narkoba berkasus hukum (compulsory drug treatment) kerap dikaitkan dengan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk minimnya proses hukum yang adil, kerja paksa, asupan gizi yang tidak memadai, kekerasan fisik dan seksual terhadap tahanan, dan penolakan terhadap layanan kesehatan dasar.

Baca juga :   RRQ Kazu Jadi Juara Baru Free Fire Indonesia Master 2022 Fall!

“Kawasan Asia Tenggara memegang peran penting dalam kesehatan global, dan apa yang akan kita diskusikan di Melbourne akan memiliki relevansi secara global. Pendekatan detensi narkoba yang bersifat menghukum di kawasan ini terus menjadi tantangan sosial dan kesehatan masyarakat yang mendesak, serta pelanggaran terhadap hak asasi manusia,” ucapnya.
Pada tahun 2022, Dr. Stoicescu menjadi co-author Special Section Compulsory Drug Treatment and Rehabilitation, Health, and Human Rights dalam Health and Human Rights Journal publikasi Harvard University.

Pertemuan penting ini dihadiri oleh 150 pemimpin visioner dan pembawa perubahan dari berbagai sektor dan disiplin ilmu termasuk dari Indonesia.

Citra Indriani, peneliti Indonesia dari World Mosquito Program, inisiatif nirlaba dari Monash University, akan menjadi salah satu pembicara dalam satu dari lebih dari 40 sesi acara yang akan datang. Ia akan menjelaskan intervensi kesehatan berbasis ilmiah yang dapat dilakukan di tengah-tengah masyarakat untuk mengurangi kasus demam berdarah di Indonesia.

Selama bertahun-tahun, Citra telah memelopori riset inovatif, di mana penelitian terbarunya pada 2022 menyoroti efektivitas uji acak terkendali yang melibatkan pelepasan nyamuk pembawa bakteri Wolbachia. Metode inovatif ini telah terbukti berkontribusi terhadap penurunan kasus demam berdarah sebesar 77% dibandingkan dengan daerah yang tidak mendapatkan penanganan.

Konferensi bertajuk Informed Prevention, Informed Care punya misi kolektif mengungkap misteri seputar penyakit tersebut, menemukan solusi yang inovatif, dan membangun jalan menuju masa depan yang lebih cerah dan lebih sehat di kawasan Asia Pasifik.

Baca juga :   Pelaku UMKM Indonesia Butuh Pendanaan Hingga Rp 19,5 Miliar

Doctor Svetozar Kovacevik, Director of Research and Graduate Research, Faculty of Medicine, Nursing, and Health Sciences, Monash University, mengemukakan pentingnya World Health Summit. “World Health Summit, salah satu pertemuan kesehatan global paling terkemuka di dunia, memberikan kesempatan langka untuk mempertemukan ahli-ahli dari berbagai kalangan, mulai dari pengambil kebijakan, pemerintah, akademisi, hingga LSM, untuk berkumpul setiap tahun di bawah satu atap mendiskusikan solusi-solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan global,” ungkapnya.

Sementara Professor Sophia Zoungas, World Health Summit International Co-President 2024 sekaligus Head of the School of Public Health and Preventive Medicine, Monash University, menyatakan, Monash University menjadi tuan rumah World Health Summit Regional Meeting yang pertama di Australia.

 

 

STEVY WIDIA

Tags: demam berdarah dengue (DBD)Monash UniversityWorld Health Summit International
Previous Post

Grab Salurkan Donasi Rp1,5 Miliar Bagi Komunitas Pemberdayaan Sosial

Next Post

Bappebti Terbitkan SE untuk Perkuat Ekosistem Aset Kripto

Related Posts

Change It Challenge
News

Tim RIS Bali Wakili Indonesia di Ajang Change It Challenge di Australia

16 Desember 2024
0
Monash University Indonesia Buka Akses Pendidikan Pascasarjana di Tingkat Internasional
News

Monash University Indonesia Buka Akses Pendidikan Pascasarjana di Tingkat Internasional

22 November 2024
0
Wisuda Monash University, Indonesia
News

Monash University Gelar Wisuda Pertama di Indonesia

7 Agustus 2023
0
Load More
Next Post
Commodity Future Exchange (CFX)

Bappebti Terbitkan SE untuk Perkuat Ekosistem Aset Kripto

PRO X 60 LIGHTSPEED Gaming Keyboard

PRO X 60 LIGHTSPEED Gaming Keyboard Yang Dirancang untuk Menang

uniqlo

Kolaborasi UNIQLO dan JW ANDERSON Spring/Summer 2024 Gaya Kontemporer Keseharian

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version