Jaga Penyaluran Dana Tetap Sehat, AdaKami Terapkan Prinsip Prudent dan Pemanfaatan Teknologi

Brand Manager Adakami Jonathan Kriss Chief Public Affairs Adakami Karissa Sjawaldy dan Head of Government Relations Adakami Adelheid Helena Bokau. (Foto: stevywidia/youngster.id)

youngster.id - Di tengah kuatnya dorongan mewujudkan tata kelola yang lebih ketat dalam industri fintech lending, AdaKami (PT Pembiayaan Digital Indonesia) berkomitmen untuk menerapkan praktik penyaluran dana yang bertanggung jawab, dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudent) dan pemanfaatan inovasi teknologi.

Teknologi menjadi tulang punggung dalam pendekatan ini. Dengan memanfaatkan mobile platform, integrasi e-KYC, dan analisis berbasis big data, AdaKami memastikan proses pengajuan pinjaman berlangsung cepat namun tetap akurat. Sistem ini secara otomatis menilai riwayat kredit dan kapasitas finansial calon pengguna untuk menentukan kelayakan pinjaman secara adil dan bertanggung jawab.

Brand Manager AdaKami, Jonathan Kriss menjelaskan, dengan teknologi yang digunakan untuk memverifikasi identitas dan menganalisis kelayakan kredit, pihaknya dapat menilai calon nasabah secara lebih menyeluruh—bukan hanya dari sisi data, tetapi juga konteks kondisi keuangan mereka.

“Hal ini memungkinkan kami menentukan batas pinjaman yang sesuai guna meminimalkan potensi gagal bayar. Dengan pendekatan ini, kami dapat menyalurkan pinjaman secara lebih tepat sasaran, menjaga kualitas pendanaan, dan membangun pengalaman layanan yang lebih personal dan berkelanjutan,” kata Jonathan, Rabu (23/4/2025).

Dengan menerapkan proses verifikasi internal berbasis teknologi yang ketat, AdaKami berupaya memastikan seluruh informasi yang diajukan oleh pengguna adalah benar dan bukan hasil modifikasi. Hal ini termasuk untuk memastikan terpenuhinya syarat usia minimum 18 tahun bagi peminjam, keaslian identitas yang diberikan, hingga mengantisipasi adanya modifikasi berbasis AI yang kerap dilakukan fraudster untuk mengelabui institusi atau lembaga penyedia pendanaan.

Di sisi lain, AdaKami juga menerapkan proses credit scoring berbasis teknologi yang juga tak kalah ketat. Proses credit scoring berbasis AI dan Big Data ini bertujuan memetakan kemampuan bayar, sekalipun pengguna yang mengajukan pinjaman tidak memiliki histori kredit konvensional. Dengan demikian, AdaKami bisa memberikan limit yang sesuai dengan profil skor kredit pengguna untuk meminimalkan risiko over-indebtedness, menjaga kenyamanan pengguna, serta mendorong inklusi keuangan secara tidak langsung di kalangan masyarakat yang sebelumnya kurang terlayani oleh sistem keuangan formal.

Chief of Public Affairs AdaKami, Karissa Sjawaldy menambahkan, adanya mekanisme ini merupakan perwujudan penerapan prinsip kehati-hatian dalam upaya AdaKami memitigasi potensi risiko, sekaligus melindungi para pengguna dari beragam upaya fraud dan kemungkinan gagal bayar.

Menurut Karissa, hasil dari penerapan prinsip prudent ini juga tercermin dalam tingkat keberlanjutan portofolio kredit kami. AdaKami berhasil menjaga tingkat TKB90 di angka 99,82% dengan penyaluran pendanaan sebesar Rp3,94 triliun per triwulan I 2025.

“Kami percaya bahwa penerapan prinsip kehati-hatian yang konsisten, yang ditunjang teknologi canggih, menjadi landasan yang kuat dalam menjaga kualitas pendanaan yang optimal. Strategi ini memungkinkan kami memastikan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan di tengah dinamika industri saat ini. Capaian ini menjadi bukti bahwa sinergi antara inovasi dan kehati-hatian merupakan jalan terbaik menuju pertumbuhan yang berkelanjutan,” tambah Karissa.

Menghadapi dinamika kebutuhan pengguna dan perkembangan industri, AdaKami juga memperkuat kesiapan internal serta sinergi aktif dengan berbagai pihak dalam ekosistem industri. Pendekatan proaktif ini memungkinkan AdaKami untuk terus menjaga kualitas dan kesinambungan layanan serta transparansi informasi, baik kepada regulator, media, ataupun masyarakat.

“Kami akan terus bertumbuh dengan integritas, membangun kepercayaan, dan memastikan bahwa teknologi yang kami hadirkan membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat,” tutup Karissa.

 

 

STEVY WIDIA

 

Exit mobile version