youngster.id - Jakarta masuk daftar The Next Top 30 Global Startup, sebagai kota dengan ekosistem startup potensial. Ibukota Indonesia ini sejajar dengan kota-kota besar seperti Seoul, Moscow, dan Tokyo.
Demikian laporan berjudul Global Startup Ecosystem Report 2019 (GSER) yang dirilis oleh Startup Genome 2019. Salah satu indikasi pertumbuhan positif tersebut karena Jakarta merupakan rumah bagi empat perusahaan dengan nilai valuasi lebih dari US$1 miliar yakni Tokopedia, Gojek, Traveloka dan Bukalapak.
Menanggapi laporan tersebut, Deputi Insfrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf), Hari Santoso Sungkari mengatakan, ekosistem perusahaan rintisan terus mengalami pertumbuhan positif yang berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi di banyak negara. Kota-kota di dunia pun berlomba-lomba menjadikan dirinya sebagai rumah yang nyaman bagi pertumbuhan startup.
Menurutnya, pemerintah Indonesia semakin berkomitmen dalam pengembangan industri digital melalui sebuah visi Indonesia: The Digital Energy of Asia. Bekraf melalui visi Membangun Ekosistem dan Memberdayakan Pelaku Ekonomi Kreatif, berupaya membangun ekosistem dengan cara mengenali para stakeholders dan memfasilitasi agar terjadi kolaborasi di antara pihak-pihak yang berkepentingan.
Startup Genome memposisikan Jakarta sebagai ekosistem startup dalam fase late-globalization. Ini berarti Jakarta sebagai sebuah ekosistem startup digital memiliki posisi yang lebih baik jika dibandingkan dengan ekosistem lainnya yang berada pada fase early-globalization dan activation. Bahkan mereka menilai Indonesia memiliki tingkat adopsi teknologi internet dan mobile yang sangat tinggi, terlihat dari 75% dari transaksi belanja online dilakukan menggunakan perangkat mobile.
Untuk kepentingan itu pula Bekraf bersama Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) memulai inisiatif untuk membawa kota-kota di Indonesia masuk ke jaringan ekosistem startup global melalui laporan Accelerating Indonesia to Global Startup System dan rencana kajian Indeks Kota Startup Indonesia (Startup City), yakni kajian indeks yang menunjukkan level kesiapan kota-kota di Indonesia sebagai ekosistem yang mendukung pertumbuhan startup-startup digital.
“Indonesia adalah negara dengan jumlah startup terbanyak di Asia Tenggara, setidaknya ada 1.091 yang aktif, dan empat di antaranya berstatus unicorn dengan nilai lebih dari US$1 miliar, yang jumlahnya juga terbanyak di kawasan Asia Tenggara,” ungkap Hari.
Sementara itu Joddy Hemady, Ketua Umum MIKTI menambahkan, pihaknya mendukung perkembangan ekosistem startup global melalui program penambangan komunitas, pengembangan talenta, penyiapan pendiri startup, inkubasi, dan pengembangan aspek pendukung lainnya. Dia mengharapkan, sinergi antara pemerintah melalui Bekraf, MIKTl, dan lembaga perbankan seperti BRI akan memperkuat kondisi ekosistem startup secara global dan menumbuhkan lebih banyak lagi startup unggulan.
STEVY WIDIA