youngster.id - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop-UKM) Teten Masduki mengatakan, menjadi wirausaha yang berpendidikan haruslah memiliki daya saing dan inovatif serta mampu menciptakan lapangan kerja. Bukan lagi mencari lapangan kerja.
“Universitas berperan penting dalam memajukan kewirausahaan. Salah satunya dengan mendorong spin off kewirausahaan yang berbasis riset, ilmu, pengetahuan, dan tekhnologi,” kata Menteri Teten saat menjadi pembicara di Universitas Kuningan (Uniku), Sabtu (16/7/2022).
Teten menjelaskan, setiap tahunnya terdapat 1,7 juta sarjana yang lulus. Tentunya jumlah tersebut tidak akan mampu terserap semuanya. Indonesia saat ini masih sangat rendah kewirausahanya, yaitu 3,18%. Rasio tersebut masih lebih kecil dibandingkan negara lainnya yaitu Singapura 8,76, Malaysia 4,74%, dan Tahiland 4,26%.
“Sementara untuk menjadi negara maju minimal rasionya 4%. Sedangkan di negara maju rata-rata wirausahanya telah emncapai 10-12%. Target kami di 2024 mencapai 3,95%,” kata Menkop UKM itu.
Menurut dia, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) berharap setiap universitas bisa mencetak lulusan menjadi entrepeuner muda. Hal ini dapat dilakukan dengan mengubah mindset melalui kurikulumnya dalam mencetak sarjana. Karena itu, pihaknya menargetkan 1 juta wirausaha di kalangan anak muda. “Ini jadi pekerjaan rumah yang besar, dibutuhkan kolaborasi khususnya terkait penciptaan wirausaha muda yang unggul,” kata Teten lagi.
Menteri Teten juga menegaskan, saat ini telah ada Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional. Diharapkan dapat memberikan kemudahan dan pemulihan bagi para wirausaha. Apalagi 72% generasi Z dan milenial bercita-cita menjadi wirausaha.
“Jangan takut jadi pengusaha, yang penting semangat, punya konsep bisnis yang benar dan mendorong potensi daerah. Saat ini pemerintah pusat dan daerah dalam belanja daerahnya 30% wajib membeli prodok dalma negeri. Produk-produk mahasiswa ini juga bisa ikutan dalam belanja wajib pemerintah ini,” tegas Menteri Teten.
Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara KemenKopUKM dan Universitas Kuningan terkait Pendidikan, Pembinaan, dan Penelitian Kewirausahaan.
Rektor Universitas Kuningan (Uniku) Dikdik Harjadi mengatakan, saat ini program yang dimiliki Uniku telah melahirkan banyak entrepeuner muda. Hal ini tentunya sejalan dengan program Kemenkop-UKM.
“Kegiatan yang pernah dilakukan bersama Kemenkop-UKM telah bersinergi sejak 2021, seperti pendanaan pascainkubasi, program peningkatan kapasitas SDM inkubator dan lainnya,” ujarnya.
STEVY WIDIA