youngster.id - Era globalisasi membuat peta persaingan bisnis startup semakin ketat. Meski demikian, startup yang dibangun di dalam negeri punya beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh perusahaan asing yakni pemahaman terhadap pasar dan kearifan lokal.
Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia Tbk. Muhammad Fajrin Rasyid mengatakan, kearifan lokal menjadi salah satu modal kuat bagi perusahaan rintisan lokal dalam bersaing dengan pemain global. Menurut dia, dengan mengetahui kondisi pasar domestik, startup dapat menentukan bisnis model yang tepat, yang dapat diterima oleh masyarakat.
“Rahasia dari startup yang bisa bersaing dengan startup global adalah kearifan lokal itu sendiri,” kata Fajrin dalam siaran pers Selasa (12/10/2021).
Dia mengungkapkan, dengan proyeksi ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan mencapai US$124 miliar pada 2025, startup Indonesia mampu untuk memahami pasar lokal dengan lebih baik lagi.
Menurut Fajrin, pengetahuan terhadap kondisi lokal juga membuat perusahaan rintisan bergerak lebih lincah dibandingkan dengan perusahaan global atau asing. “Agility menjadi salah satu kunci juga, bagaimana startup lokal bisa bersaing dan mengembangkan fitur-fitur dengan lebih cepat, lebih baik dan lebih unggul,” katanya.
Dengan kekuatan yang dimiliki, dalam beberapa kasus perusahaan rintisan yang dibangun di dalam negeri, kata Fajrin, berhasil unggul atas perusahaan rintisan global. Di beberapa sektor vertikal, perusahaan digital Indonesia berhasil memenangkan persaingan dengan pemain raksasa global.
Sebut saja persaingan di sektor transportasi daring antara Gojek dengan Uber telah memaksa Uber berhenti beroperasi pada 2018. Kemudian Tokopedia, Bukalapak dan platform e-commerce lainnya juga memukul mundur Rakuten pada 2016 berhenti beroperasi. Kemudian Grabfood dan GoFood yang memaksa Foodpanda berhenti beroperasi.
Hanya saja, potensi pertumbuhan ekonomi digital ini belum tentu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. “Siapa yang akan memanfaatkan pertumbuhan ekonomi digital ini. Sayang sekali jika kita hanya berperan sebagai pasar,” kata Fajrin lagi.
Saat ini jumlah pengguna internet Indonesia telah mencapai 175 juta , sedangkan jumlah ponsel yang terhubung dengan internet mencapai 338 juta atau di atas populasi yang ada saat ini. Jumlah tersebut merupakan peluang pasar digital yang potensial.
STEVY WIDIA
Discussion about this post