youngster.id - Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) terus mendorong percepatan dan pengembangan system perdagangan nasional berbasis elektronik (e-Commerce) salah satunya melalui program e-Smart IKM.
Dalam program e-Smart IKM, Kemenperin turut menjalin kerjasama dengan marketplace Shopee, serta turut mendukung program edukasi Kampus Shopee 2018 guna mendidik IKM dalam meningkatkan daya saing, produktivitas, serta memperluas akses pasar IKM melalui pemasaran online.
“Kami menyambut positif program Kampus Shopee 2018, program edukasi ini merupakan kontribusi Shopee yang dapat mendongkrak kemampuan daya saing IKM di Indonesia,” tutur Gati Wibawaningsih Direktur Jenderal IKM dalam acara Kick Off Kampus Shopee 2018, Jakarta, Selasa, (16/1/2018).
Program Kampus Shopee 2018 merupakan program edukasi bagi IKM yang meliputi soft skill dan hard skill yang meliputi pengetahuan dasar toko online, fotografi produk, copywriting serta manajemen logistik.
“Saya sangat percaya setiap kurikulum yang ada dalam program Kampus Shopee 2018 dapat membantu pengusaha local di Indonesia untuk lebih memahami cara pemasaran via daring. Sehingga nantinya kami dapat bersama-sama meningkatkan percepatan industri digital ekonomi di Indonesia,” ucap Gati lagi.
Ia menyambut positif inisiatif Shopee yang memberikan edukasi bagi para pengusaha lokal di Indonesia melalui program Kampus Shopee 2018. Kedepannya, diharapkan program edukasi Shopee dapat membantu pemerintah mendongkrak kemampuan daya saing IKM di Indonesia.
E-Smart IKM
Dalam mendorong pertumbuhan IKM tahun ini, Ditjen IKM telah bekerjasama dengan tiga e-commerce lainnya yakni Tokopedia, Blibli, dan Shopee, setelah sebelumnya terdapat dua marketplace e-Smart IKM yang telah bergabung yaitu Bukalapak dan Blanja.com dalam program e-Smart IKM. Total sebanyak 1730 IKM telah mengikuti workshop e-Smart IKM pada tahun 2017 yang dilaksanakan di 23 provinsi.
Berdasarkan data yang didapat dari marketplace, total nilai penjualan IKM dalam skema e-Smart IKM mencapai lebih dari Rp168 juta. Terlihat nilai penjualan terbesar berasal dari Komoditas Logam yang mencapai 70% dari total penjualan. Pada tahun ini ditargetkan akan bertambah lagi sejumlah 4.270 IKM dan tahun 2019 bertambah 5.240 IKM.
Pada pelatihan e-Smart IKM, peserta juga akan dibekali pengetahuan untuk peningkatan daya saing dan produktivitas usahanya. Materi tersebut berupa informasi mengenai kredit usaha rakyat (KUR), restrukturisasi mesin dan peralatan, standarisasi produk, serta pengetahuan-pengetahuan mengenai pengembangan produk dan menanggapi strategi harga.
Program Smart IKM ini diproyeksikan akan menjadikan IKM semakin kuat. Gati berharap maraknyaproduk impor yang beredar melalui pasar online bisa digantikan oleh produk lokal e-SmartIKM. “Semoga produk IKM dalam negeri dapat memperluas pasarnya serta dikenal oleh masyarakat nasional maupun internasional,” tambah Gati.
Saat ini pertumbukan IKM terus mengalami peningkatan angka positif, diketahui jumlah unit usaha IKM terus meningkat pada tahun 2015 berada pada angka 3,68 juta,dan terus meningkat menjadi sekitar 4,4 juta pada tahun 2016. Nilai tambah IKM dari tahun ketahun juga terus mengalami peningkatan yang signifikan, pada tahun 2015 nilai tambah IKM mencapai Rp 439,86 triliun, pada tahun 2016 meningkat menjadi sekitar Rp 500 triliun, pada 2017 triwulan II diperkirakan mencapai Rp 540 triliun.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post