Kemperin Gandeng Ruangguru Tingkatkan SDM Lewat Konten Digital

(ki-ka) Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyaksikan penandatanganan Nota kesepahaman antara Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih dan CEO Ruangguru, Adamas Belva Devara. (Foto: Kemenperin/Youngster.id)

youngster.id - Kementerian Perindustrian (Kemperin) dan PT Ruang Raya Indonesia (ruangguru.com) bekerja sama dalam upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) sektor industri melalui pemanfaatan teknologi informasi digital.

“Melalui platform Ruangguru ini, kami akan terus mendorong pembangunan kapasitas SDM lokal termasuk dalam pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) supaya semakin produktif dan berdaya saing,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai menyaksikan penandatanganan MoU antara Direktorat Jenderal IKM Kemperin dengan Ruangguru, Kamis (28/12/2017) di Jakarta.

Nota kesepahaman itu ditandatangani Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih dan CEO Ruangguru, Adamas Belva Devara. Kerjasama ini akan meliputi pembuatan Konten Digital Pelatihan Industri (KDPI) seperti video, soal, dan rangkuman sebagai penunjang peningkatan kapasitas SDM industri.

Airlangga menjelaskan, pemanfaatan platform Ruangguru sebagai sarana pembelajaran online secara mandiri untuk pelaku industri, serta sosialisasi dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) terkait pemanfaatan platform digital. “Dalam kerja sama ini, unit satuan kerja di Kemperin akan membuat konten video mengenai peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM industri,” ucapnya.

Konten yang akan diunggah di platform Ruangguru tersebut, antara lain mengenai program pendidikan vokasi, fasilitas pengembangan IKM, peningkatan keahlian dan kompetensi bagi pelaku IKM, serta beberapa materi dari workshop e-Smart IKM.

Selain itu, menurut Airlangga, Ruangguru juga bakal menjadi rujukan bagi para guru Sekolah Menengah Kejuruan yang jumlahnya sekitar 30 persen dari keseluruhan tenaga pengajar di Indonesia. “Melalui pemanfaatan teknologi digital ini bisa memaksimalkan akses pasar yang lebih besar,” tuturnya.

Workshop e-Smart IKM

Dirjen IKM Kemperin Gati Wibawaningsih menyampaikan, di masa mendatang, diharapkan muncul konten-konten video atau ruang kelas di Ruangguru.com mengenai materi peningkatan kapasitas SDM untuk pelaku industri dan aparat pembina khususnya pegawai Kemperin. “Materi-materi tersebut dapat berupa materi tentang kewirausahaan, pemasaran, maupun capacity building yang berkaitan dengan pembinaan sentra untuk Tenaga Penyuluh Lapangan IKM,” jelasnya.

Selanjutnya, kerja sama pemanfaatan platform Ruangguru ini sekaligus untuk mendukung kegiatan workshop e-Smart IKM. “Program e-Smart IKM bertujuan membantu pelaku IKM memperluas pasar mereka melalui platform digital,” ungkap Gati.

Pada tahun 2017, jumlah peserta workshop e-Smart IKM mencapai 1.700 pelaku usaha atau melebihi target awal sebanyak 1.000 pelaku usaha. Periode 2018-2019, Ditjen IKM menargetkan sekitar 4.000- 5.000 pelaku usaha yang akan mengikuti workshop e-Smart IKM. Pada 2019, ditargetkan sebanyak 10.000 IKM akan mengikuti workshop e-Smart IKM.

Sementara itu Belva mengungkapkan, masih banyak IKM yang butuh pelajaran tentang menjalankan praktik bisnis yang baik. Contohnya, teknik pemasaran, hak cipta, pembukuan, penentuan harga, proses restrukturisasi, dan deskripsi produk yang menarik. Belva optimistis, kerja sama kedua pihak ini bakal berhasil dan bisa menghemat biaya sosialisasi yang dilakukan secara offline. Selain itu menjangkau masyarakat yang ingin mendapatkan informasi untuk belajar bisnis.

“Kami merupakan perusahaan teknologi yang berfokus pada layanan pendidikan. Berdiri sejak 2014, Ruangguru telah memiliki lebih dari 6 juta pengguna, baik siswa maupun guru,” ungkapnya.

Saat ini, Ruangguru mengembangkan berbagai layanan belajar berbasis teknologi, termasuk layanan kelas virtual, platform ujian online, video belajar berlangganan, marketplace les privat, serta konten-konten pendidikan lainnya yang bisa diakses melalui web dan aplikasi.
Startup yang didirikan oleh Belva Devara dan Iman Usman ini juga telah bermitra dengan 32 pemerintah provinsi serta 326 pemerintah kota dan kabupaten untuk menyediakan fasilitas pendidikan online bagi siswa setempat.

STEVY WIDIA

Exit mobile version