youngster.id - Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016 mencatat adanya kenaikan 4 juta wirausaha pada satu dekade ini. Namun pertumbuhan jumlah kewirausahan Indonesia itu dinilai belum cukup untuk menyokong ekonomi bangsa. Dibutuhkan high impact entrepreneur, kewirausahaan yang berdampak.
Untuk itu, pengembangan high impact entrepreneur menjadi fokus dari Endeavor Indonesia. ”Dalam bidang kewirausahaan, kualitas lebih penting daripada kuantitas. Enterpreneur harus mampu memberikan dampak terhadap masyarakat dalam menyilokong ekosistem kewirausahaan dan menjadi katalisator ekonomi,” ungkap Husodo Angkosubroto, Endeavor Indonesia Board Member, dalam acara Scale Up Asia 2017, Rabu (15/3/2017) di Jakarta.
Pimpinan PT Gunung Sewu Kencana itu mengatakan, acara ini merupakan konferensi para entrepreneur yang mebahas berbagai topic diantaranya mebangun bduaya bisnis dan tim yang kuat. Selain itu ada sesi diskusi antara wirausaha pemula dengan pebisnis berpengalaman dalam sesi one-on-one speed mentoring.
“Melalui event semacam ini kami percaya bahwa high impact enterpreneur dapat menciptakan siklus kewirausahaan kondusif tang secara jangja panjang mampu berkontribusi terhadap pembangunan ekonomu Indonesia yang berkelanjutan,” ungkapya.
Acara ini menghadirkan Suzy Hutomo (Body Shop Indonesia), Martin Gil (Presiden Direktur Coca Cola Indonesia). Juga menampilkan sejumlah enterpeneur muda seperi Gibran Huzaifah (eFishery), Ahcmad Zaki (Bukalapak), Nadiem Makarim (GoJek), dan masih banyak lagi.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post