youngster.id - Untuk mendorong investasi melalui mekanisme pembiayaan yang inovatif seperti Hybrid Capital Solutions (HCS) dan sekuritisasi, Indonesia Investment Authority (INA) menjalin kerja sama dengan Ares Management Corporation—anak usaha Ares Credit Group.
Kolaborasi ini bertujuan untuk membuka aliran investasi yang berkelanjutan sekaligus mendukung proyek-proyek yang dapat memanfaatkan pengalaman INA dan Ares untuk menciptakan hasil yang berkelanjutan dan berdampak bagi perekonomian Indonesia. Dana kelolaan investasi Ares Asia Credit telah berkomitmen untuk menjajaki peluang investasi hingga US$500 juta per tahun, yang menunjukkan skala dan ambisi dari kolaborasi ini.
Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah mengatakan, kolaborasi dengan Ares merupakan langkah penting dalam upaya INA untuk memperkuat penerapan praktik pembiayaan inovatif seperti Hybrid Capital Solutions dan sekuritisasi.
“Bersama-sama kami bertujuan untuk membangun rekam jejak dan basis pengetahuan yang lebih kuat, sekaligus memanfaatkan keahlian global untuk membuka peluang investasi dengan potensi pertumbuhan yang besar. Kolaborasi ini mencerminkan komitmen bersama untuk menyalurkan modal secara efektif dan menciptakan solusi yang inovatif dan berkelanjutan bagi ekosistem keuangan Indonesia,” ujar Ridha, dikutip Senin (10/3/2025).
Kerja sama ini menetapkan kerangka kerja kolaboratif bagi INA dan Ares yang disepakati bersama untuk mengeksplorasi peluang investasi yang dirancang khusus, sehingga dapat menciptakan struktur permodalan yang lebih optimal dalam memperkuat ekosistem keuangan Indonesia melalui pertumbuhan berkelanjutan dan ketahanan ekonomi.
INA dan Ares bertujuan untuk menyalurkan modal guna mencapai imbal hasil yang optimal dengan risiko terukur. Pengalaman Ares dalam pembiayaan terstruktur yang dikombinasikan dengan wawasan lokal mendalam dari INA diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan.
“Sebagai perekonomian terbesar di Asia Tenggara, Indonesia adalah pasar utama bagi bisnis Ares di Asia Tenggara. Kami telah aktif berinvestasi di negara ini selama lebih dari dua decade. Kami percaya bahwa bermitra dengan lembaga-lembaga terkemuka seperti INA akan mempercepat pertumbuhan dan dampak yang ingin kami capai,” kata Edwin Wong, Partner dan Head of Ares Asia.
Ares merupakan salah satu manajer investasi alternatif terbesar di Asia Pasifik yang berfokus pada kredit. Sampai dengan 31 Desember 2024, Ares Credit Group mengelola aset sebesar US$348,8 miliar, dengan platform Ares Asia Credit mengelola US$11,5 miliar. Keberadaan Ares yang kuat di kawasan ini menempatkannya sebagai investor strategis dalam mendukung pengembangan ekosistem keuangan Indonesia melalui strategi penyaluran modal yang inovatif.
Partner dan Head of Strategy Ares Asia, Eric Vimont menambahkan, seiring dengan upaya Ares untuk memperluas kehadirannya di Asia Pasifik, Ares melihat peluang investasi yang menarik di Indonesia.
“Bersama INA, kami berharap dapat memanfaatkan pengalaman kami di bidang kredit swasta dan sekuritisasi, menghadirkan Solusi pembiayaan yang lebih inovatif ke pasar Indonesia yang dapat membantu mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Eric.
Selaras dengan misi INA yang lebih luas untuk menarik penanaman modal asing (PMA) dan mendorong pertumbuhan ekonomi, kemitraan ini memanfaatkan kemampuan Ares untuk menghimpun modal dari pihak ketiga, baik di seluruh Asia maupun secara global, yang berdampak langsung pada aliran modal ke dalam investasi Indonesia, serta memperkuat peran INA sebagai mitra investor. Ares membawa jaringan penting yang akan mendukung peningkatan penanaman modal asing ke Indonesia sekaligus memperkuat kapasitas INA dalam mengelola strategi investasi yang inovatif. Selain itu, kolaborasi ini juga membuka peluang bagi INA untuk memperdalam pengetahuan di bidang sekuritisasi dengan memanfaatkan pengalaman global Ares dalam kredit alternatif. (*AMBS)
Discussion about this post