youngster.id - Penyedia analisis data mobile data.ai dalam laporan bertajuk State of Mobile 2023 Gaming Report menyebut Indonesia merupakan pasar game mobileterbesar ke-3 berdasarkan unduhan Google Play.
Data itu menyebutkan para gamer Indonesia menghabiskan total US$370 juta untuk game mobile pada tahun 2022. Jumlah itu meningkat US$50 juta dari tahun sebelumnya, dengan jumlah unduhan game mobile turut meningkat 0,32 miliar dari tahun sebelumnya menjadi 3,45 miliar di tahun 2022.
“Riset kami menunjukkan bahwa minat terhadap game mobile masih sangat tinggi. Sebagai salah satu pasar terbesar untuk industri game mobile dengan lebih dari 3 miliar unduhan tahun lalu, terdapat peluang untuk pertumbuhan yang signifikan bagi pasar game di Indonesia,” kata Lexi Sydow Head of Insights di data.ai dalam siaran pers, Rabu (19//4/2023).
Lexi menilai, industri game di Indonesia dinamis dan akan terus mencetak pertumbuhan yang luar biasa di tahun-tahun mendatang.
Pada Q1 2023 “Mobile Legends: Bang Bang” menduduki posisi teratas dalam daftar game yang paling banyak diunduh di Indonesia, serta menjadi yang terdepan dalam hal belanja konsumen dan pengguna aktif bulanan.
Game action itu juga memimpin pertumbuhan belanja konsumen di Indonesia yang melonjak sebesar US$9,9 juta dari tahun 2021 hingga 2022, diikuti oleh “Higgs Domino Island” yang tumbuh US$7,6 juta.
Selain itu dua game karya anak bangsa juga berhasil masuk ke dalam daftar game yang paling banyak diunduh. Yaitu “Clackers Master: Latto Latto” oleh Own Games Indonesia di posisi ke-7 dan “Aku si PETERNAK LELE” oleh KAJEWDEV di posisi ke-4.
Serupa dengan Clackers Master, game Latto-Latto juga mengalami pertumbuhan yang mengesankan dengan kenaikan sebanyak 621 peringkat ke posisi 8.
Riset itu juga mengungkapkan, secara global, jumlah belanja konsumen untuk game mobile turun 5% menjadi US$110 miliar pada tahun 2022. Hal itui dapat dikaitkan dengan dua tren resesi dan ketidakpastian ekonomi global, serta perubahan peraturan tentang target pengguna yang berdampak pada pendapatan para penerbit game mobile.
Namun, menurut data.ai selama kuartal I 2023, hal itu dapat menjadi koreksi jangka pendek dalam pola kenaikan jangka panjang, mengingat gamer di dunia saat ini menghabiskan sekitar US$1,64 miliar dan mengunduh hampir 1,2 miliar game setiap minggunya.
Meskipun angka-angka itu belum mencapai tingkat belanja konsumen di masa puncak pandemi, gamer di seluruh dunia mengikuti tren untuk terus mengeluarkan uang melampaui total nominal belanja game mobile pada Q1 2020, atau naik hampir 30% dari masa sebelum pandemi.
Negara Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang memberikan kontribusi terbesar terhadap tingkat belanja konsumen di dunia (berdasarkan unduhan Google Play) pada Q1 2023.
Demikian pula pada iOS, performa teratas ditempati oleh AS, Tiongkok, dan Jepang. Sedangkan Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan mengalami pertumbuhan terbesar dibandingkan dengan Q4 2022.
Sementara India dan Brasil memimpin sebagian besar aktivitas di Google Play dari segi jumlah unduhan, dengan Turki, Rusia, dan Irak mencatat pertumbuhan jumlah unduhan absolut terbesar dalam perbandingan kuartal ke kuartal.
Pada iOS, pasar terbesar dipimpin oleh AS dan China, dengan AS, Turki, dan Rusia menambah jumlah unduhan terbanyak dibandingkan dengan Q4 2022.
STEVY WIDIA
Discussion about this post