youngster.id - Gerakan 1000 Startup Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika memasuki tahun ketiga. Gerakan yang sudah dilaksanakan sejak Juni 2016 ini telah menjaring 525 startup. Program ini akan berlanjut dengan target 5.000 startup dalam lima tahun ke depan.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengungkapkan ekosistem digital masih menjadi masalah utama. “Dengan gerakan ini maka ekosistem setiap kota akan tumbuh dan masyarakat akan bergeliat sendiri,” kata Semuel dalam keterangannya, Kamis (23/5/2019) di Jakarta.
Semuel mengatakan bahwa saat ini Kominfo bermitra dengan pihak yang paham akan ekosistem di setiap daerah yang menyelenggarakan program tersebut.
Sementara itu menurut Staf Khusus Menkominfo Bidang PMO dan Ekonomi Digital, Lis Sutjiati, program ini nantinya tidak hanya dijalankan pemerintah saja. Beberapa bulan ke depan, Lis mengatakan, program gerakan 1000 Startup Digital akan dibuat profesional seperti program lainnya misalnya Indonesia NextIcorn. Secara finansial, dia mengatakan program-program itu tidak akan dari Kominfo saja, namun hasil kerja sama dengan sektor lain.
“Ada peningkatan dari sejumlah sisi. Pertama, dari penyelenggara yang mempertimbangkan antusiame tinggi, mereka menambah lima kota yang sebelumnya berjumlah 10 kota. Dengan demikian program startup ini dilaksanakan di Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Malang, Medan, Bali, Makassar dan Pontianak,” ungkap Lis.
Sementara itu Program Manager Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, Fadil Wilihandarwo, mengatakan mayoritas startup berasal dari industri agrikultur dan pariwisata. “Ini karena Indonesia masih banyak masalah di kedua sektor ini,” katanya.
Program 1000 Startup digital memiliki beberapa perubahan dan modifikasi. Di mana akan ada lebih banyak kota yang bisa mengakses program ini. Hingga kini 5 kota yang sudah ditargetkan adalah Batam, Padang, Balikpapan, Lombok dan Manado.
“Program tersebut juga mendapatkan lima variasi, dan jumlah partner bertambah dengan masuknya seperti venture capital dan lembaga pemerintahan seperti BUMN,” kata Fadil.
STEVY WIDIA
Discussion about this post