youngster.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama dengan Departemen Dalam Negeri, B appenas, Kementerian PUPR, dan Kantor Staf Kepresidenan melakukan Gerakan Menuju 100 Smart City. Melalui gerakan ini, pemerintah pusat akan membantu pemerintah daerah dalam membuat master plan sesuai dengan kebutuhan maupun potensi tiap kota.
Diprediksi sebanyak 82,37% penduduk Indonesia pada tahun 2045 akan tinggal di perkotaan. Gerakan Menuju 100 Smart City ini sudah dilakukan tahun 2017 ini dengan melibatkan 25 kota/kabupaten. Di tahun 2018, rencananya akan ada 75 kota/Kabupaten lagi yang akan dipilih untuk ikut gerakan ini.
Dalam sosialisasi Gerakan Menuju 100 Smart City 2018 di hadapan pelaku industri, Samuel Abrijani Pangarepan (Dirjen Aptika Kementerian Kominfo) mengatakan gerakan ini memiliki esensi pelayanan masyarakat.
“Smart City tidak hanya pasang Wi-fi. Konsep utuh smart city adalah melayani masyarakat yang lebih baik lagi,” ujarnya di Jakarta, Selasa (12/12/2017).
Dalam gerakan itu, Kominfo membimbing 100 Kota/Kabupaten terpilih untuk merencanakan pengembangan Smart City di daerah masing-masing dengan memperhitungkan tantangan maupun potendi daerah.Solusi smart city memiliki enam pilar yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment.
Menurut Samuel, implementasi Smart City memang belum merata di Indonesia. Karena itu, Pemerintah berharap 100 kota Smart City itu bisa menjadi contoh kota-kota lainnya untuk berani mewujudkan solusi Smart City di kotanya.
“Kami membantu membuatkan master plan sesuai dengan kebutuhan daerahnya. Kami menargetkan satu kota memiliki satu program pencapaian,” ujarnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post