Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

KUDO Maksimalkan Talenta Programmer Melalui Microservice

12 Januari 2017
in Headline, News
Reading Time: 2 mins read
KUDO Maksimalkan Talenta Programmer Melalui Microservice

Kudo melakukan proses migrasi dari arsitektur monolitik ke microservice. (Foto: Kudo/Youngsters.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Tren perubahan di dunia teknologi informasi (TI) menjadi pertimbangan dalam membangun perusahaan startup. Perubahan bahasa pemrograman, database, infrastruktur, dan lain-lain perlu diantsipasi. Untuk itu dibutuhkan terbangunnya sebuah kultur dan infrastruktur yang dinamis dalam mengadopsi teknologi baru.

KUDO, sebagai startup teknologi, dengan pelopor business model O2O (online to offline), selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik pada kemajuan teknologi di Indonesia. Hal ini direalisasikan dengan melakukan proses migrasi dari arsitektur monolitik ke microservice. Arsitektur microservice memiliki keunggulan utama yang berdampak positif bagi perkembangan dalam sistem teknologi, yaitu language agnostic.

Trio Purnomo, Technology Evangelist KUDO menyampaikan bahwa migrasi ke arsitektur microservice memberikan kemudahan untuk membangun sebuah sistem tanpa bergantung kepada satu bahasa pemrograman yang memiliki dampak positif dalam mengadopsi teknologi baru tanpa mengubah keseluruhan sistem. Hal ini secara tidak langsung dapat mengembangkan kultur KUDO yang dinamis di dalam bidang teknologi dan selalu siap dengan perubahan teknologi.

Baca juga :   Pertamina Gandeng 38 Perguruan Tinggi Untuk Beasiswa Sobat Bumi 2023

Dia menjelaskan, di dalam membangun sebuah sistem TI dikenal istilah arsitektur monolitik, yaitu sistem ketika aspek fungsional dari sistem tidak dipisahkan dalam komponen-komponen yang lebih kecil. Pada umumnya, di fase awal sebuah startup akan menggunakan arsitektur ini. Hal ini dikarenakan jumlah tim yang masih sedikit dan dituntut untuk menghasilkan produk dengan cepat, dan sistem yang dibuat biasanya masih relatif sederhana.

Tantangan mulai timbul ketika startup mulai berkembang, yaitu dengan tim yang semakin banyak, sistem yang semakin kompleks, dan traffic ke website atau aplikasi yang semakin meningkat. Pada fase inilah biasanya startup mulai memikirkan masalah skalabilitas. Untuk meningkatkan skalabilitas dalam arsitektur monolitik, diperlukan penambahan kapasitas sistem dengan menambah kapasitas server yang terkadang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Baca juga :   Potensi e-Commerce di Daerah Menjanjikan

Selain biaya, sistem monolitik juga memiliki kelemahan dalam proses kolaborasi antar tim. Salah satu contohnya adalah pada saat ada rencana rilis terbaru yang telah disepakati dengan fitur tambahan yang akan dibuat, namun ada salah satu fitur yang mengalami kendala di waktu rilis yang ditentukan. Hal seperti ini dapat menunda rilis secara keseluruhan.

Dengan migrasi ini juga turut mempermudah tim Human Capital KUDO dalam mencari talenta-talenta programmer baru. Jika sebelumnya pada arsitektur monolitik suatu sistem dibuat menggunakan satu bahasa pemrograman, dengan microservice dapat di pecahpecah ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, dan bagian-bagian kecil ini bisa dibangun dengan beragam bahasa pemrograman. Oleh karena itu, talenta programmer dengan berbagai macam latar belakang bahasa pemrograman dapat bekerja sama membangun KUDO menjadi lebih baik.

Baca juga :   Cegah Kejahatan Finansial, Amar Bank Luncurkan Fitur Brankas

Melihat manfaat yang dapat diberikan oleh arsitektur microservice ini, membuat KUDO semakin optimis dalam mengembangkan teknologi dan bisnisnya untuk mencapai misinya untuk memberdayakan 1.000.000 pengusaha digital pada 2018, serta memberi peluang jutaan orang Indonesia untuk berbelanja online.

 

STEVY WIDIA

Tags: Arsitektur microservicekios untuk dagang online (KUDO)Kudostartup teknologi
Previous Post

Stiker Pemenang Line Creative 2016 Diluncurkan

Next Post

Siswa Ngawen Kembangkan Safety Riding Kit S2-HK

Related Posts

STARFINDO x Arrow Electronics
News

Dukung Startup Teknologi di Indonesia, Arrow Electronics Gandeng STARFINDO

14 Januari 2025
0
Startup for Industry 2024
Headline

Kemenperin Umumkan Pemenang Startup for Industry 2024

21 November 2024
0
Panduan GCG untuk Startup Teknologi
Headline

AC Ventures dan PwC Rilis Panduan Tata Kelola Perusahaan untuk Startup Teknologi

31 Oktober 2023
0
Load More
Next Post
Siswa Ngawen Kembangkan Safety Riding Kit S2-HK

Siswa Ngawen Kembangkan Safety Riding Kit S2-HK

Faris Sundara Putra : Bangun Jalan Tol Bagi Pelaku Startup

Faris Sundara Putra : Bangun Jalan Tol Bagi Pelaku Startup

UGM Gelar Olimpiade Geografi Nasional Bagi Pelajar

UGM Gelar Olimpiade Geografi Nasional Bagi Pelajar

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version