youngster.id - Melvin Hade terpilih sebagai sosok muda kreatif pilihan Linkendln, yaitu Linkendln Power Profiles 2018. Pemuda berusia 23 tahun ini bisa dibilang sukses dalam menjalani karir sebagai profesional. Kini, ia bekerja sebagai konsultan di Mckinsey Company. Apa kunci suksesnya?
Melvin mengungkapkan di usia 19 tahun sejak dirinya menginjakan kaki di bangku kuliah, hal-hal yang bersifat kreatif selalu dilakukannya. Selain, kerja keras dan bakat. Alhasil, ketika masih duduk dibangku semester kedua ia mendapat kesempatan untuk magang di salah satu bank swasta internasional ternama.
“Ketika lulus dari UI, mindset saya berubah. Saya selalu mengajak tidak boleh menjadi seorang lulusan sarjana yang biasa-biasa saja. Ketika masuk UI saya melakukan banyak hal. Di tahun pertama saya ikut magang di UOB. Sebenarnya kesempatan magang itu dilakukan dan diberikan kepada mahasiswa akhir, cuma saya memaksakan diri untuk apply dan interview. Jujur aja saya banyak melakukan pekerjaan kreatif. Salah satunya saya membuat public economic outlook di tahun 2015. Dan ketika meeting dengan CEO UOB saya membawa itu. Mereka sangat impressive, sehingga saya menjadi satu-satunya mahasiswa yang diterima di magang tersebut,” papar Melvin saat ditemui youngster.id Jumat (12/10/2018) di Jakarta.
Pria kelahiran Jakarta, 20 Maret 1995 ini sangat mengagumi sosok Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI yang pernah menjabat sebagai Managing Director di World Bank. Hal itu yang membuat dia semangat menyelesaikan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) dalam waktu 3,5 tahun. Selain itu, Melvin juga terpacu oleh pengalaman sang ayah yang pernah mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan. Itu membuatnya terpacu untuk terus belajar. Ia berharap agar kelak dirinya tak lagi menemui permasalahan seperti yang pernah dialami orangtuanya.
“Ada satu kejadian, suatu ketika saya melihat pengalaman orang tua saya sempat kesulitan dalam mencari pekerjaan. Keadaan itu akhirnya mendorong saya untuk terus belajar dan belajar agar ke depan tak lagi menemui pengalaman yang pernah dialami ayah saya. Saya ingin pekerjaan yang mencari saya, bukan saya yang mencari pekerjaan,” kisah anak pasangan Mardoni Hasjim Djohan dan Desiwati Tarmidi itu.
Diakui Melvin, jaringan profesional LinkedIn turut berperan dalam karir profesionalnya. Menurutnya, melalui platform itu ia dapat membangun komunitas atau jaringan secara aktif yang dapat membantu dirinya untuk mencapai berbagai aspirasi profesional diri seseorang baik dalam mewujudkan inovasi, perubahan, mendapatkan pekerjaan impian ataupun membantu orang lain yang kurang beruntung.
“Kuncinya distinction. Kalau mau jadi profesional kita harus memiliki perbedaan dari yang lain,” tegasnya.
Menurut Melvin, sejak bergabung dengan Linkedln pada SMA, dia menggunakan jaringan profesional ini untuk meng-attract karir. “Benefit lainnya, saya mendapat akses dari opportunity tadi. Dan, ketika saya berkembang, otomatis di situ banyak mendapat tawaran dari berbagai perusahaan,” ujarnya.
Kendati begitu, bagi Melvin ukuran sukses itu bukan semata dalam hal karir dan achievement. Ukuran sukses juga mencakup sukses dalam menjallin hubungan spritual kepada sang khalik, dan sukses menjalin hubungan dengan keluarga besar.
“Bagi saya, definisi sukses itu mencakup 3 hal, yaitu sukses dalam menjalin hubungan spritual dengan yang di atas, sukses menjalin hubungan dengan keluarga besar, dan sukses dalam karir dan achievement-nya. Dan, 3 hal itu harus bisa balance, maka baru bisa dibilang sukses,” tutup Melvin.
======================================
Melvin Hade
- Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 20 Maret 1995
- Pekerjaan : Consultan at McKinsey & Company
- Pendidikan : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2013-2016)
- Pengalaman : Board Member, Indonesia Youth Diplomacy, Official Representative of Indonesia to the G20 Youth Summit 2017 in Germany
=====================================
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post