youngster.id - Indonesia membutuhkan sekitar 12 juta talenta digital hingga tahun 2030 untuk memenuhi kebutuhan transformasi digital. Kekurangan talenta ini diperkirakan mencapai 2,7 juta orang dalam periode 2023-2030. Untuk mengatasi kesenjangan itu, perlu pembentukan ekosistem pengembangan sumber daya manusia digital.
Langkah ini yang diambil Lintasarta dengan meluncurkan program Semesta AI. President Director & CEO Lintasarta Bayu Hanantasena mengatakan, sebagai AI Factory dari Indosat Ooredoo Hutchison Group, Lintasarta menegaskan komitmen strategisnya dalam membangun ekosistem kecerdasan artifisial (AI) nasional yang berdaulat dan inklusif.
“Ini adalah bagian dari misi kami dalam mewujudkan AI Merdeka sebagai gerakan nasional untuk membangun ekosistem AI yang berkelanjutan, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan bangsa,” kata Bayu pada peluncuran Smeesta AI, Kamis (24/7/2025) di Jakarta.
Program Semesta AI merupakan bagian dari gerakan AI Merdeka mendorong inovasi dari startup. Program akselerasi startup ini juga adalah Independent Software Vendor (ISV) di Indonesia yang bergerak di bidang AI untuk bersama membuat AI bisa digunakan dalam kehidupan nyata (use case) untuk mengembangkan solusi AI.
Bayu menegaskan, upaya ini adalah bagian dari komitmen untuk mendorong kemandirian teknologi nasional, khususnya melalui pemberdayaan startup dan pengembangan solusi AI lokal yang siap digunakan secara nyata.
“Semesta AI dirancang sebagai platform nyata untuk membina dan berkolaborasi dengan para inovator lokal. Tujuan kami bukan hanya mempercepat pengembangan teknologi AI, tetapi juga mendorong dampak berkelanjutan bagi ekonomi kreatif dan digital Indonesia,” katanya.
Program ini merupakan hasil kolaborasi Lintasarta dengan NVIDIA melalui program Inception untuk startup. Melalui program ini, para startup akan mendapatkan pendampingan one-on one dari para profesional teknologi AI, membuat proyek percontohan atau piloting untuk startup, memberikan akses ke infrastruktur AI NVIDIA melalui voucher GPU Merdeka hingga US$15.000.
Semesta AI juga memberikan peluang kerjasama startup dengan lebih dari 2.300 pelanggan yang ada di jaringan Lintasarta yang diharapkan bisa membantu mempercepat akselerasi ke pasar.
“Kami percaya potensi talenta AI Indonesia sangat besar. Melalui Semesta AI, kami ingin mengambil lompatan nyata untuk mempersiapkan ekosistem digital Indonesia agar mampu bersaing di tingkat global,” katanya menegaskan.
Pada kesempatan itu, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif RI, Irene Umar, menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif Semesta AI yang sejalan dengan visi pemerintah dalam membangun ekosistem teknologi digital yang berdaulat dan inklusif untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif nasional.
“Peluncuran Semesta AI 2025 bukan sekadar platform bagi startup, melainkan tonggak penting dalam membangun kolaborasi lintas sektor demi mempercepat adopsi kecerdasan artifisial di Indonesia. AI bukan hanya teknologi pendukung, tetapi alat strategis dalam menciptakan efisiensi, mendorong kreativitas, dan memperluas daya saing produk kreatif Indonesia di pasar global,” katanya.
Irene juga menegaskan, pemerintah mendukung penuh pemanfaatan AI yang aman, inklusif, dan beretika. “Kami mendorong co-creation ecosystem yang memberi ruang bagi talenta lokal untuk tumbuh dan menciptakan dampak nyata,” ujarnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post